INTEGRASI AI GENERATIF DALAM DIGITAL FASHION DAN VIRTUAL TRY-ON PADA APLIKASI e-commerce UNTUK MENDORONG EKONOMI KREATIF MENUJU INDONESIA EMAS 2045

PENYUSUN

I Kadek Angga Raditya dan I Komang Gede Gunawan

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS UDAYANA

Pendahuluan

Dalam beberapa tahun terakhir, industri e-commerce berkembang pesat, khususnya dalam sektor fashion digital. Kemajuan teknologi, seperti pencarian berbasis AI dan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, telah meningkatkan pengalaman belanja daring (Chen et al., 2024). Namun, tantangan utama tetap ada, terutama dalam memastikan kesesuaian produk dengan preferensi dan bentuk tubuh pengguna (Fele et al., 2022). Selain itu, variasi ukuran dan tampilan produk yang berbeda di setiap merek sering kali menambah kebingungan bagi konsumen dalam memilih pakaian yang tepat. Salah satu masalah terbesar adalah ketidaksesuaian antara ekspektasi dan realitas produk, yang menyebabkan tingginya tingkat pengembalian barang (Morelli et al., 2023). Warna yang tidak sesuai, ukuran yang kurang pas, dan bahan yang tidak seperti yang diharapkan sering menjadi faktor utama ketidakpuasan pelanggan (Raswanth et al., 2024). Tingginya pengembalian tidak hanya merugikan bisnis, tetapi juga meningkatkan limbah tekstil dan emisi karbon akibat pengiriman ulang (Attallah et al., 2024; Yu et al., 2024). Oleh karena itu, diperlukan solusi inovatif untuk menjembatani kesenjangan antara belanja daring dan pengalaman mencoba pakaian secara langsung (Liu et al., 2023). Maka dari itu, esai ini menghadirkan solusi berupa aplikasi Virtual Try-On (VTO) berbasis AI generatif. Dengan teknologi seperti Latent Diffusion Textual-Inversion dan Generative Adversarial Networks (GANs), aplikasi ini memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara virtual dengan presisi tinggi (Morelli et al., 2023; Attallah et al., 2024). Fitur Smart Fitting Room dalam VTO juga memberikan personalisasi berdasarkan bentuk tubuh pengguna, sehingga mengurangi tingkat pengembalian dan meningkatkan kepuasan pelanggan (Raswanth et al., 2024). Teknologi Context-Driven Image-Based Virtual Try-On Network (C-VTON) turut mendukung tampilan pakaian yang lebih akurat dan intuitif (Fele et al., 2022). Dengan inovasi ini, industri fashion digital diharapkan semakin berkembang, menciptakan ekosistem e-commerce yang lebih efisien, serta mendorong ekonomi kreatif menuju Indonesia Emas 2045.

Pembahasan

Tren Penggunaan e-commerce dalam Aktivitas Belanja Tren penggunaan e-commerce dalam aktivitas belanja terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi digital dan perubahan perilaku konsumen. Platform e-commerce telah menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena menawarkan kemudahan, kenyamanan, dan berbagai fitur inovatif yang mendukung pengalaman berbelanja. Data BPS mencatat bahwa pada 2019, 15,08% usaha di Indonesia telah memanfaatkan e-commerce, meningkat menjadi 34,10% pada 2022 (BPS, 2019; BPS, 2022). Namun, mayoritas industri mikro kecil (IMK) masih bergantung pada penjualan offline. Pada 2020, hanya 16,39% IMK yang menggunakan internet dalam operasionalnya akibat keterbatasan pengetahuan dan kenyamanan berjualan langsung (BPS, 2020).

Kemudahan akses serta variasi produk yang luas menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat beralih ke belanja daring. Konsumen kini dapat membandingkan harga, membaca ulasan, dan mendapatkan rekomendasi produk berdasarkan preferensi mereka, yang semuanya meningkatkan efisiensi dalam pengambilan keputusan. Namun, meskipun e-commerce menawarkan banyak keuntungan, beberapa tantangan tetap ada, seperti risiko keamanan data, ketidaksesuaian produk, serta tingginya tingkat pengembalian barang, terutama dalam sektor fashion.

Kelemahan dalam Pengelolaan Digital Fashion di e-commerce Pengelolaan fashion digital di e-commerce menghadapi tantangan seperti ketidaksesuaian produk digital dengan barang fisik, yang meningkatkan pengembalian akibat perbedaan warna, ukuran, dan tekstur (Morelli et al., 2023). Keterbatasan variasi merek dan minimnya fitur interaksi juga menghambat pengalaman belanja daring (Fele et al., 2022; Attallah et al., 2024). Selain itu, kurangnya strategi pemasaran digital menghambat keterlibatan pelanggan dan jangkauan pasar (Yu et al., 2024; Raswanth et al., 2024). Oleh karena itu,VTO berbasis AI generatif diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi pengembalian produk (Chen et al., 2024). Virtual Try-On Berbasis AI sebagai Solusi Masa Kini dalam Digital Fashion VTO berbasis AI menjadi solusi inovatif bagi industri fashion digital e-commerce, memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara virtual dengan visualisasi realistis untuk mengurangi ketidakpastian dalam memilih produk (Morelli et al., 2023). Dengan AI seperti Generative Adversarial Networks (GANs) dan Latent Diffusion, VTO menyesuaikan pakaian dengan bentuk tubuh dan preferensi pengguna (Attallah et al., 2024; Fele et al., 2022), mengurangi pengembalian akibat ketidaksesuaian produk (Yu et al., 2024), serta meningkatkan keterlibatan pelanggan melalui fitur personalisasi berbasis AI (Raswanth et al.,2024). Integrasi VTO dalam e-commerce mendukung efisiensi industri fashion digital dan ekonomi kreatif menuju Indonesia Emas 2045 (Chen et al., 2024).

Potensi Pengembangan dan Keunggulan Virtual Try-On Berbasis AI Aplikasi ini dirancang sejalan dengan penetrasi internet Indonesia yang mencapai 79,5% pada 2024 (APJII, 2024) dan tingginya unduhan aplikasi mobile, yang menempatkan Indonesia di peringkat kelima global dengan 7,56 miliar unduhan (Nurhayati & Wolff, 2024). Untuk mengoptimalkan Virtual Try-On berbasis AI dalam e-commerce, diterapkan strategi SWOT yang mengintegrasikan model PESTEL dan PDCA yang terdapat pada Lampiran 3. Operasionalisasi Fitur Virtual Try-On Berbasis AI dalam e-commerce Potensi besar fitur Virtual Try-On berbasis AI hanya dapat dimaksimalkan dengan penerapan model operasional yang tepat dan efisien, seperti pentahelix. Efisiensi model pentahelix telah terbukti dalam berbagai kasus, seperti peningkatan peran kader dalam pencegahan stunting di Banyumas (Kusuma et al., 2024) hingga peningkatan kualitas layanan di kantor kependudukan bagi penyandang disabilitas di Jakarta (Amalia & Satispi, 2024). Oleh karena itu, pentahelix merupakan model yang cocok untuk mendukung operasionalisasi Virtual Try-On dalam ekosistem e-commerce. Konsep pentahelix dalam Virtual Try-On pada dasarnya akan menggabungkan peran lima aktor (helix) yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu frontliner dan back liner. Tugas frontliner adalah untuk fokus melaksanakan setiap pengembangan dan implementasi Virtual Try-On secara langsung bagi pengguna e-commerce, sementara backliner bertanggung jawab memantau dan mengembangkan fitur-fitur di balik layar, seperti yang ditunjukkan Gambar 5. Gambar 5. 

Alur Operasionalisasi Fitur Virtual Try-On Berbasis AI Model pentahelix dalam pengembangan fitur akan terus berkembang secara berkelanjutan melalui lima tahapan, dimulai dari pengajuan proposal, perancangan dan perluasan kemitraan dengan venture, pembuatan master plan, peluncuran sub-fitur baru, hingga evaluasi untuk memastikan keberhasilan dan perbaikan terus-menerus. Peran VTO dalam Ekonomi Kreatif Menuju Indonesia Emas 2045Transformasi digital telah menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri di Indonesia. Menuju visi Indonesia Emas 2045, berbagai sektor, termasuk fashion, dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi guna menciptakan ekosistem yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Salah satu terobosan yang mendukung perubahan ini adalah Virtual Try-On, teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan pengguna mencoba pakaian secara digital sebelum melakukan pembelian. Dengan kehadiran Virtual Try-On, industri fashion dapat meningkatkanefisiensi bisnis, mengurangi tingkat pengembalian produk, serta mengoptimalkan pengalaman belanja pelanggan. Lebih dari sekadar inovasi, teknologi ini berperan dalam mendukung digitalisasi UMKM, membuka akses pasar yang lebih luas, serta mengurangi limbah tekstil yang berkontribusi pada keberlanjutan industri. Oleh karena itu, pemanfaatan Virtual Try-On menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun industri fashion yang maju, inklusif, dan ramah lingkungan sebagai bagian dari transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.

Kesimpulan

Tingginya tingkat pengembalian produk dalam industri fashion, yang sebagian besar disebabkan oleh ketidaksesuaian ukuran dan ekspektasi konsumen, telah menjadi tantangan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Meskipun berbagai merek telah mengadopsi panduan ukuran yang lebih detail dan kebijakan retur yang fleksibel, data menunjukkan bahwa permasalahan ini masih belum terselesaikan secara optimal. Dalam upaya mengatasi masalah ini sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045, teknologi Virtual Try-On (VTO) hadir sebagai solusi inovatif yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan pemindaian tubuh secara real-time. Dengan pendekatan berbasis data dan pengalaman belanja digital yang lebih interaktif, diharapkan bahwa inovasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional dan menciptakan Indonesia Emas 2045.

Daftar Pustaka

Amalia, R., & Satispi, E. (2024). Implementasi Pelayanan Dokumen Kependudukan Melalui Layanan Jemput Bola Bagi Penyandang Disabilitas di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Administrasi Publik, 2(1). Retrieved from http://repository.umj.ac.id/id/eprint/17150 

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2024, February 7). APJII jumlah pengguna internet Indonesia tembus 221 juta orang. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Retrieved from https://apjii.or.id/berita/d/apjii-jumlah-pengguna-internet-indonesia-tembus-221-ju ta-orang 

Attallah, K., Zaky, G., Abdelrhim, N., Botros, K., Dife, A., & Negied, N. (2024). A Cost-Efficient Approach for Creating Virtual Fitting Room using Generative Adversarial Networks (GANs). arXiv preprint arXiv:2402.00994. https://doi.org/10.48550/arXiv.2402.00994

Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik e-commerce 2019. https://www.bps.go.id/publication/2019/12/18/fd1e96b05342e479a83917c6/statist ik-e-commerce-2019.html

Badan Pusat Statistik. (2020). Profil Industri Mikro dan Kecil 2020. https://www.bps.go.id/publication/2022/03/04/a6375ea4a72374e3bedd0b00/profil -industri-mikro-dan-kecil-2020.html

Badan Pusat Statistik. (2022). Statistik e-commerce 2022. https://www.bps.go.id/publication/2022/12/19/d215899e13b89e516caa7a44/statist ik-e-commerce-2022.html

Chen, C., Ni, J., & Zhang, P. (2024). Virtual Try-On Systems in Fashion Consumption: A Systematic Review. Applied Sciences, 14(24), 11839. https://doi.org/10.3390/app142411839

Fele, B., Lampe, A., Peer, P., & Štruc, V. (2022). C-VTON: Context-Driven Image-Based Virtual Try-On Network. arXiv preprint arXiv:2212.04437. https://doi.org/10.48550/arXiv.2212.04437

Kusuma, I. R., Riani, E. N., & Wibowo, U. D. A. (2024). Peningkatan Peran Pentahelix Bagi Kader ‘Aisyah Untuk Pencegahan Stunting di Banyumas. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(2), 129-136. Retrieved from https://journal.umpo.ac.id/index.php/adimas/article/view/10015/3328

Liu, J., Wang, H., & Xu, T. (2023). AI-Driven Virtual Try-On Technologies: Enhancing Online Fashion Retail. Journal of Fashion Technology & Textile Engineering, 11(2), 55-67. https://doi.org/10.1016/j.jftte.2023.10.005 

Morelli, D., Baldrati, A., Cartella, G., Cornia, M., Bertini, M., & Cucchiara, R. (2023). LaDI-VTON: Latent Diffusion Textual-Inversion Enhanced Virtual Try-On. arXiv preprint arXiv:2305.13501. https://doi.org/10.48550/arXiv.2305.13501

Nurhayati, H., & Wolff. (2024, February 5). Number of mobile apps downloaded in Indonesia 2021-2023. Statista. Retrieved from https://www.statista.com/statistics/1334464/indonesia-number-of-mobile-apps-do wnloaded/

Raswanth, S. S., Roshan, M., Sanjit, S., & Suresh, P. (2024). The Future of Fashion: Innovations in Virtual Try-on Systems. International Research Journal on Advanced Engineering Hub, 2(5), 1462-1467. https://doi.org/10.47392/IRJAEH.2024.0202

Yu, M., Ma, Y., Wu, L., Cheng, K., Li, X., Meng, L., & Chua, T.-S. (2024). Smart Fitting Room: A One-stop Framework for Matching-aware Virtual Try-on. arXiv preprint arXiv:2401.16825. https://doi.org/10.48550/arXiv.2401.16825

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *