Penulis
Anggono, Sauh Hwee Teng, Siti Aisyah Nasution, Ari Irawan, Tarwiyah.
Jurnal
Owner: Riset & Jurnal Akuntansi
Reviewer
Herdayana Lila Angel
Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini berfokus pada pentingnya memahami bagaimana work-life balance dan time pressure mempengaruhi kinerja auditor. Dalam konteks kantor akuntan publik, auditor sering menghadapi tekanan waktu dan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang bervariasi mengenai dampak work-life balance terhadap kinerja auditor, yang memotivasi penelitian ini untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Selain itu, keluhan auditor terkait waktu yang minim untuk keluarga dan tekanan waktu audit yang tinggi menjadi perhatian utama yang mempengaruhi kinerja mereka.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh work-life balance dan time pressure terhadap kinerja auditor di kantor akuntan publik HGZ di Kota Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai bagaimana kedua faktor ini dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi kerja auditor.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode ex post facto dengan model korelasional untuk menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen (work-life balance dan time pressure) dan variabel dependen (kinerja auditor). Sampel penelitian terdiri dari 51 auditor yang dipilih melalui teknik simple random sampling dari total 60 auditor yang bekerja di kantor tersebut. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berskala Likert dan dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda dengan aplikasi SmartPLS 3.0. Validitas dan reliabilitas instrumen diuji menggunakan berbagai kriteria seperti loading factor, average variance extracted (AVE), dan Cronbach’s Alpha.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa work-life balance dan time pressure memiliki efek positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Auditor yang mampu mengelola keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta tekanan waktu cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik. Perbedaan hasil dengan penelitian sebelumnya dapat disebabkan oleh perbedaan demografi geografis antara auditor di kota besar dan pedesaan, serta perbedaan dalam waktu pelaksanaan audit (peak season vs. non-peak season). Penelitian ini juga menemukan bahwa auditor yang bekerja di luar peak season memiliki tekanan waktu yang lebih rendah, sehingga dapat mengelola tugas dengan lebih baik.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan work-life balance dan pengelolaan time pressure yang baik dapat meningkatkan kinerja auditor. Penelitian ini menyarankan agar manajemen kantor akuntan publik memperhatikan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi auditor serta mengelola tekanan waktu dengan lebih efektif untuk meningkatkan kinerja. Selain itu, penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya menggunakan pendekatan kausal komparatif untuk mengatasi inkonsistensi terkait work-life balance dan time pressure.