PENYUSUN
Goku Syahlidi
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Pendahuluan
Dalam memenuhi segala hal yang ingin diketahui, setiap orang memiliki suatu kebutuhan informasi yang harus terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, seseorang dapat datang ke perpustakaan yang dimana disana terdapat beberapa informasi yang ingin diketahuinya melalui literasi yang terdapat di perpustakaan. Akan tetapi, terkadang kondisi menjadi suatu kendala bagi seseorang untuk datang keperpustakaan, sebagai contoh ketika seseorang tidak memiliki kendaraan untuk dipakai menuju perpustakaan yang jaraknya cukup jauh, kondisi cuaca sedang tidak memungkinkan, jadwal pelayanan perpustakaan yang terbatas dan lain sebagainya sehingga hal tersebut menjadi kendala bagi seseorang untuk datang keperpustakaan. Dengan adanya kendala tersebut dapat menurunkan niat seseorang untuk datang keperpustakaan sehingga kebutuhan informasi maupun literasi orang tersebut tidak terpenuhi. Literasi bukan hanya kemampuan untuk membaca, tapi kemampuan kita untuk mengambil apa pun dari segala daya yang ada di diri kita untuk mengolah itu menjadi informasi (Najwa Shihab, 2019).
Terkendalanya seseorang untuk datang keperpustakaan dapat menghambat orang tersebut untuk mendapatkan informasi melalui buku-buku maupun bahan literatur lain yang ada diperpustakaan. Seseorang cenderung lebih menginginkan sesuatu yang dapat mempermudah dirinya dalam melakukan sesuatu termasuk dalam memenuhi kebutuhan informasi melalui buku-buku dan literatur lain yang ada di perpustakaan. Pada saat ini, teknologi menjadi salah satu bagian terpenting dari kehidupan manusia. Teknologi dikembangkan untuk mempermudah manusia dalam melakukan sesuatu dan mempermudah seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Pada umumnya jika ingin mencari informasi dan bahan literatur, seseorang harus datang ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi dan bahan literatur tersebut. Terdapatnya kendalan seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasi ini menjadikan perpustakaan memainkan peran yang penting dalam menyediakan layanan. Perpustakaan dibatasi oleh ruang dan uang dan tidak dapat membawa setiap barang yang diinginkan oleh pengguna (Casey & Savastinuk, 2006). Namun, dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat memunculkan sebuah perubahan terhadap sistem kerja perpustakaan yang tradisional dalam cara penyediaan, pengumpulan, mengatur, tatakelola, menyebarluaskan dan kemudahan akses menjadi lebih mudah melalui system digital.
Perpustakaan digital hadir membuka layanan baru yang sebelumnya terdapat pada perpustakaan tradisional, seperti akses koleksi digital atau elektronik yang meliputi online data base, E-book, penerbitan elektronik, web portals, online reference, dan helpdesk. Melalui ketersediaan layanan baru yang terdapat pada perpustakaan digital menjadikan adanya perkembangan layanan perpustakaan karena integrasi teknologi dengan perpustakaan untuk meningkatkan akses yang sesuai dengan perkembangan zaman dan penyampaiannya informasi yang sudah terkini dengan kecepatan luar biasa (Ahmad & Abawajy, 2014). Melalui perpustakaan online kemudahan untuk mendapatkan informasi dan literatur dapat terwujud, untuk mendapatkan hal tersebut seseorang tidak perlu lagi berhadapan dengan kendala jarak tempuh menuju perpustakaan, kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, dan jadwal akses perpustakaan yang terbatas. Seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan informasi terkait buku-buku dan literatur lainnya dapat mengakses perpustakaan online menggunakan perangkat elektronik yang dimilikinya kapan saja dan dimana saja.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, untuk memenuhi kebutuhan informasi melalui perpustakaan baik itu dari buku-buku dan literatur lainnya, SIKOPER (Sistem Integrasi Koleksi Perpustakaan Kemendikbud) hadir sebagai perpustakaan digital Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimana di dalam SIKOPER terdapat detail informasi yang dapat diketahui oleh pengguna. Detail informasi tersebut sepert judul, penerbit, pengarang, subjek, format, tahun terbit, bahasa, tipe, format, deskripsi, identifier, hak cipta, lokasi bahan pustaka yang dapat dipinjam, nomor klasifikasi, nomor ISBN/ISSN, dan collation dengan desain katalog dari SIKOPER memiliki desain yang mudah untuk digunakan. Melalui SIKOPER, pemustaka di seluruh Indonesia dapat memeroleh informasi mengenai koleksi perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan pengintegrasian koleksi perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang jumlahnya lebih dari ratusan ribu koleksi (Ade Erlangga, 2019).
Pembahasan
SIKOPER (Sistem Integrasi Koleksi Perpustakaan Kemendikbud) merupakan sebuah aplikasi perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berbasis komunitas dan berstandar nasional terakreditasi A yang dapat digunakan untuk mencari koleksi perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada perpustakaan digital Kementerian Pendidikan dan Kebuayaan ini menyediakan OPAC (Online Public Access Catalogue) di portal web. OPAC yang ada di Perpustakaan digital Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini lah yang dinamakan dengan SIKOPER (Sistem Integrasi Koleksi Perpustakaan Kemendikbud). SIKOPER merupakan sistem koleksi perpustakaan yang mencakup seluruh perpustakaan di lingkungan Kemdikbud dan seluruh jurnal di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kategori yang terdapat pada SIKOPER adalah katalog perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, katalog induk, repositori institusi, jurnal elektronik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan E-Perpusdikbud. Cara kerja yang terdapat pada aplikasi SIKOPER adalah dengan cara memasukan kata kunci yang diinginkan oleh pengguna. Lalu munculah bahan pustaka yang berhubungan dengan kata kunci tersebut. Pengguna dapat memilih bahan pustaka yang berasal dari kategori tersebut. Kata kunci ini berfungsi sebagai mesin pencari akan memudahkan dalam menemukan dan menampilkan informasi yang sangat relevan dengan kebutuhan pengguna internet. Dengan kata kunci yang benar dan tersegmentasi, informasi yang dibuat akan berada di halaman utama hasil pencarian.
Aplikasi SIKOPER memiliki beberapa fitur yang dapat digunakan yang dimana di dalam aplikasi tersebut terdapat koleksi perpustakaan seperti buku digital, audiovisual, majalah, koran, jurnal, jurnal elektronik. Pengelolaan pelayanan perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebuayaan yang profesional dan sesuai dengan standar nasional perpustakaan. Berikut fitur yang tersedia dalam aplikasi SIKOPER:
- Koleksi Perpustakaan.
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki lebih dari dari 200.000 koleksi dalam berbagai bentuk seperti buku, buku digital, audiovisual, majalah, koran, jurnal, dan jurnal elektronik. Katalog Perpustakaan (OPAC) yang terdapat pada bagian ini yaitu katalog induk, repositori, jurnal, dan rama repositori. Pada saat ini bagian koleksi terdapat 34.275 data dan jumlah halaman sebanyak 4.285 halaman, disetiap halaman terdapat buku-buku yang ditampilkan yaitu bagian cover buku yang berisi judul buku dan penulis buku. Format yang tersedia pada koleksi perpustakaan ini yaitu Text, Recording, Video, Disc, Digital, Versatile, Book, Cd, Audio, Sound, Compact, Cassette, Cdrom, Rom, Vcd, Dvd, Blu, Ray, dan Videodisc.
- Pelayanan Perpustakaan
Pengelolaan pelayanan Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang profesional dan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (terakreditasi “A” oleh Perpustakaan Nasional RI). Pada bagian standar pelayanan keanggotaan terdapat standar layanan yang di berlakukan seperti prosedur, persyaratan pegawai, dan penanganan pengaduan saran dan masukannya. Pada bagian standar pelayanan, peminjaman, dan koleksi terdapat prosedur, persyaratan pelayanan, dan penanganan pengaduan, saran dan masukan.
- Berita Terkini
Berita terkini berisi informasi terbaru terkait berbagai koleksi, pelayanan, kegiatan, dan komunitas di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada bagian berita terdapat daftar berita yang ditampilkan dalam bentuk teks dengan menampilkan thumbnail berita berisi judul dan tanggal publikasinya. Pada saat ini bagian berita terkini terdapat 889 data dan jumlah halaman sebanyak 75 halaman dengan urutan berita terbaru dihalaman pertama.
- SliMS (Senayan Library Management System)
SliMS (Senayan Library Management System) adalah sistem automasi perpustakaan sumber terbuka (open source) berbasis web yang pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh perpustakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di dalam SIKOPER terdiri atas kolaborasi koleksi perpustakaan, mulai dari koleksi perpustakaan tercetak yang terhimpun dalam katalog induk perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menggunakan sistem otomasi perpustakaan SliMS terdapat koleksi dalam bentuk digital yang dikelola 120 satuan kerja di dalam repositori institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, dan koleksi ribuan artikel di dalam 46 jurnal ilmiah yang dikelola menggunakan Open Journal System (OJS).
Kesimpulan
berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi SIKOPER merupakan sebuah aplikasi perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berbasis komunitas dan berstandar nasional terakreditasi A yang dapat digunakan untuk mencari koleksi perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Fitur yang tersedia dalam aplikasi
SIKOPER yaitu koleksi perpustakaan, pelayanan perpustakaan, berita terkini dan SLiMS (Senayan Library Management System). Dengan adanya aplikasi SIKOPER menjadi solusi bagi seseorang yang ingin mendapatkan informasi melalui perpustakaan yang dimana SIKOPER merupakan aplikasi perpustakaan berbasis online milik Kementerian Pendidikan dan Kebuayaan sehingga lebih mudah untuk diakses dimana saja dan kapan saja.
Saran
dalam era society 5.0 masyarakat dituntut untuk mampu menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0. Kehadiran aplikasi SIKOPER hendaknya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan dalam memenuhi kebutuhan informasi yaitu kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang terapat pada perpustakaan.
Daftar Pustaka
Tasya, R., Sukaesih., Evi, N. R., & Encang, S. (2021). PEMANFAATAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DIGITAL KEMENDIKBUD UNTUK KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA PADA MASA PANDEMI COVID-19. ACARYA PUSTAKA: Jurnal Ilmiah Perpustakaan dan
Informasi, 8(1), 9-12.
Putu, L. P. (2009). Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika. Jurnal Pustakawan Indonesia, 10(01), 1-3.
Najwa, S. (2019). Apa yang dimaksud dengan literasi?
https://republika.co.id/berita/pvgani335/najwa-shihab-literasi-bukansekadar-membaca-atau-mengeja. Diakses pada 19 Oktober 2022.
Casey, M. E., & Savastinuk, L. C. (2006). Library 2.0. Library Journal, 131(14), 40–42. https://doi.org/10.1300/j115v26s01_02
Ahmad, M., & Abawajy, J. H. (2014). Digital Library Service Quality Assessment Model.Procedia – Social and Behavioral Sciences, 129, 571–580. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.03.715
Ade, E. (2019). Apa saja fitur yang terdapat pada aplikasi SIKOPER? https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/11/kemendikbudluncurkan-aplikasi-sikoper-untuk-kemudahan-akses-koleksi-perpustakaankemendikbud. Diakses pada 20 Oktober 2022.