Penulis
Nurdiana Kus Hartatik dan Endah Susilowati
Jurnal
Behavioral Accounting Journal
Reviewer
Alif Lutfi
Latar Belakang
Uang merupakan alasan seseorang melakukan manajemen laba, dengan Love of Money (LOM) sebagai akar permasalahan. Manajer yang memiliki tingkat Love of Money tinggi cenderung melakukan manajemen laba dibandingkan dengan yang memiliki Love of Money
rendah. Hal ini di\jelaskan melalui Theory of Planned Behavior yangmenyatakan bahwa perilaku individu didorong oleh niat perilaku yang dipengaruhi oleh sikap individu, faktor ekstrinsik, dan kontrol dari dalam diri individu. Selain itu, skandal keuangan perusahaan besar, seperti Enron dan Worldcom, menunjukkan bahwa praktik manajemen laba dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan dan merugikan individu yang terlibat.
Tujuan
Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan variable yaitu Love of Money, iklim etis organisasi dan spiritualitas dapat memengaruhi perilaku individu untuk melakukan manajemen laba.
Metode
Artikel ini menggunakan Metode Kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data melalui survey.
Hasil
Dalam pembahasan artikel ini, dijelaskan bahwa Love of Money (LOM) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen laba. Manajer dengan tingkat Love of Money yang tinggi cenderung memiliki keinginan lebih besar untuk mendapatkan keuntungan finansial, bahkan dengan cara-cara yang melibatkan manipulasi laba perusahaan. Ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Love of Money dapat mendorong individu untuk melakukan tindakan tidak etis demi mencapai tujuan keuangan pribadi. Faktor lain yang dibahas adalah iklim etis organisasi, di mana iklim organisasi yang tidak mendukung etika cenderung mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba. Ketika budaya etis di dalam organisasi rendah, perilaku tidak etis sepertimanipulasi laba menjadi lebih mungkin terjadi karena karyawan merasa tidak ada dorongan moral atau kontrol yang kuat. Di sisi lain, spiritualitas tempat kerja memiliki pengaruh negatif terhadap motivasi manajemen laba. Manajer yang memiliki spiritualitas tinggi cenderung lebih sadar akan dampak perilaku mereka terhadap orang lain dan lebih terikat pada prinsip-prinsip etika. Kesadaran spiritual ini mengurangi kecenderungan mereka untuk melakukan tindakan yang merugikan, seperti manajemen laba. Secara keseluruhan, pembahasan artikel ini menunjukkan bahwa Love of Money dan iklim etis yang rendah meningkatkan motivasi manajemen laba, sementara spiritualitas dapat menjadi faktor penghambat yang kuat bagi praktik-praktik tidak etis di perusahaan termasuk manajemen laba.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dari hasil tersebut maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Love of Money (LOM) terhadap motivasi manajemen laba. Individu dengan Love of Money yang tinggi cenderung memiliki keinginan dan keserakahan untuk mendapatkan uang, sehingga lebih mungkin melakukan manajemen laba. Hal ini didukung oleh teori keagenan yang menyatakan bahwa manajer dengan Love of Money tinggi cenderung memaksimalkan bonus dengan menyajikan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.