Penulis
Fachri Widana
Jurnal
Jurnal Manajemen Pendidikan UNJ
Reviewer
Maria Viany Tasya
Latar Belakang
Perubahan merupakan sebuah keniscahyaan yang tidak mungkin dapat dihindari. Arus globalisasi semakin kencang dan menuntut kita untuk selalu melakukan perubahan. Perubahan menjadi tantangan yang harus kita hadapi dan perlu modal dalam diri agar mampu bersaing dalam persaingan global. Dipenghujung tahun 2015, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan resmi diberlakukan. Tidak ada pembatas lagi antar negara di kawasan ASEAN. Persaingan yang semakin terbuka mendorong suatu negara memiliki keunggulan baik secara komparatif dan maupun keunggulan absolut agar tetap eksis di arena MEA. Setiap negara harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan tersebut
Tujuan
Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat dalam sektor pendidikan, baik pendidikan formal, non-formal dan informal. Hal ini bertujuan agar membuka peluang seluas-luasnya bagi sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk belajar dan meningkatkatkan kapasits diri melalui pendidikan yang dapat dijadikan sebagai wahana investasi.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana penelitian ini menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada. Agar hasil penelitian dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena yang ada maka perlu pendekatan dengan menggunakan teknik analisis yang dimana dalam hal ini dilakukan pendekatan penalaran kritis. Berikutnya teknik analisis penelitian ini melibatkan interpretasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif (penalaran kritis).
Hasil
Perguruan tinggi menjadi satu alat untuk mewujudkan cita-cita mencedaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa di mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, yang melalui praksis mengubah keadaan itu. Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Thinking Globally, Prospering Regionally – ASEAN Economic Community 2015 (2014:3) AEC will “establish ASEAN as a single market and production base with the goal of making ASEAN more dynamic and competitive.”
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan. Perubahan adalah suatu keadaan yang sudah pasti terjadi dan perlu adanya penyesuaian agar mampu bersaing. Pendidikan menjadi ujung tobak dalam pembentukan human capital yang handal dalam menghadapi perubahan. Sebagai fungsi investasi, pendidikan memberikan sumbangan dalam peningkatan kualitas hidup, kualitas manusia, dan pendapatan nasional. Perguruan tinggi memiliki peran tidak hanya menghasilkan lulusan yang hanya memiliki kecerdasan secara intelektual saja (hard skill) akan tetapi juga harus mampu melahirkan lulusan yang memiliki kemapuan lebih (soft skill). Merubah paradigma lulusan dari job seeker menjadi job creator. Perlu adanya penguatan pada sektor UMKM dalam rangka menopang perekonomian bangsa. Perlu sinegisitas antara pemerintah, pengusaha, dan intelektual agar dapat tercapai tujuan negara.