Penulis
Rian Ismi Wardana, Lince Magriasti
Jurnal
Medan Resource Center
Reviewer
Roro Ayu Rahmadhani
Latar Belakang
Pembangunan ekonomi di Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan, dengan perempuan memainkan peran penting. Namun, tantangan struktural dan kebijakan yang tidak sensitif gender masih menghambat partisipasi penuh mereka. Akses terbatas terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, dan pelatihan memperparah ketidaksetaraan gender. Melalui analisis ekonomi politik dan gender, penelitian ini berupaya mengidentifikasi hambatan-hambatan tersebut dan mengevaluasi kebijakan serta advokasi gender yang dapat mempercepat perubahan sosial, memberdayakan perempuan, dan mendukung pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis hambatan-hambatan struktural yang dihadapi perempuan dalam berpartisipasi penuh dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji kebijakan ekonomi yang ada, serta mengevaluasi akses perempuan terhadap pendidikan dan pelatihan. Selain itu, penelitian ini fokus pada peran advokasi gender dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan penerimaan terhadap kebijakan kesetaraan gender, serta mengungkap bagaimana advokasi dapat mengubah norma sosial yang diskriminatif dan mempercepat implementasi kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan dalam pembangunan ekonomi.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) untuk memahami peran perempuan dalam pembangunan ekonomi di Indonesia dari perspektif ekonomi politik dan gender. Data kuantitatif dikumpulkan melalui survei nasional seperti SAKERNAS dan BPS, kemudian dianalisis secara statistik untuk mengidentifikasi pola partisipasi tenaga kerja perempuan dan hambatan yang mereka hadapi. Pendekatan kualitatif melibatkan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terfokus dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengeksplorasi pengalaman dan tantangan perempuan. Kombinasi kedua metode ini memberikan pemahaman komprehensif yang mendukung penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis bukti.
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi ekonomi perempuan di Indonesia masih terhambat oleh berbagai hambatan struktural, seperti kebijakan yang tidak inklusif, kurangnya akses terhadap pendidikan dan pelatihan, serta norma sosial yang diskriminatif. Kebijakan ketenagakerjaan yang tidak mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, serta akses yang terbatas pada pendidikan tinggi, membatasi kontribusi perempuan di pasar kerja. Advokasi gender berperan penting dalam mengubah norma sosial ini melalui kampanye kesadaran dan pendidikan publik, serta mendorong implementasi kebijakan yang lebih inklusif di tempat kerja dan lingkungan masyarakat. Kolaborasi dengan pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dalam ekonomi.
Kesimpulan
Analisis ekonomi politik dan gender dalam konteks pembangunan ekonomi di Indonesia menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam partisipasi perempuan, hambatan struktural dan norma sosial diskriminatif masih membatasi kontribusi mereka. Kebijakan yang inklusif serta program pendidikan dan pelatihan responsif gender diperlukan untuk memberdayakan perempuan. Advokasi gender melalui kampanye, pendidikan, dan kolaborasi dengan sektor swasta sangat penting dalam mengubah norma sosial. Penelitian ini menghadapi keterbatasan dalam cakupan data dan fokus pada kebijakan yang ada, sehingga penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan mencakup konteks lokal diperlukan.