Mempertahankan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi

PENYUSUN

Fadjriani Laillatis Soliha

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Pendahuluan

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah yang tersebar luas. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Wilayah Indonesia dipisahkan dengan luasnnya lautan dan selat. Banyaknya pulau membuat Indonesia memiliki keberagaman budaya. Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan budaya, terdapat ratusan bahkan lebih suku bangsa dan bahasa yang mendiami wilayah nusantara dengan ribuan budaya yang beraneka ragam. Secara emotologi kata Kebudayaan dari akar budaya yang berasal dari bahasa sangsekerta. Dari akar kata Buddhi-tunggal-, jamaknya adalah buddhayah yang diartikan menjadi kebudayaan. Yang berarti ihwal (pikiran) tentang pikiran manusia. Menurut Sir Edward B. Tylor menggunakan kata kebudayaan untuk menunjuk “keseluruhan kompleks dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan manusia dalam pengalaman historinya”. Menurut Robert H. Lowie, kebudayaan adalah “segala sesuatu yang diperoleh oleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan karena kreativitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang dapat melalui pendidikan formal atau informal”.

Menurut Clyde Kluckhohn, mendefisikan kebudayaan sebagai “total dari cara hidup suatu bangsa, warisan sosial yang diperoleh individu dari grupnya”. Gillin, beranggapan bahwa “kebudayaan terdiri dari kebiasaan-kebiasaan yang terpola dan secara fungsional saling bertautan dengan individu tertentu yang membentuk grup-grup atau kategori sosial tertentu. sedangkan menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah “keseluruhan system gagasan , tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 

Konsep awal kebudayaan yang bersumber dari studi tentang masyarakat-masyarakat primitif tersebut mengandung sisi praktis, sebagai sumber kekuatan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi rangkaian gagasan-gagasan dan tindakan-tindakan modern. Menyusun suatu hubungan antara apa yang manusia-manusia purbakala tak-berbudaya pikirkan dan lakukan, dan apa yang manusia-manusia modern berbudaya pikirkan dan lakukan, bukanlah masalah ilmu pengetahuan teoretik yang tak-dapat-diterapkan, karena persoalan ini mengangkat masalah, seberapa jauh pandangan dan tingkah-laku modern berdasarkan atas landasan kuat ilmu pengetahuan modern yang paling masuk akal (Tylor, 1871: 443-44). Kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan kebudayaan lokal yang ada di setiap daerah di Indonesia. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang pesat akan adanya globalisasi membuat kebudayaan Indonesia semakin pudar atau luntur. Globalisasi merupakan dunia tanpa batas yang dimana pesatnya perkembangan informasi komunikasi, dan kemajuan teknologi, yang mempengaruhi pola pikir dan kehidupan manusia. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Pengaruh globalisasi juga berdampak pada kebudayaan Indonesia. Adanya globalisasi  membuat masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih kebudayaan asing yang dianggap lebih menarik.   Dengan adanya globalisasi ini juga mempengaruhi perubahan seperti pergantian generasi baru yang mempengaruhi hilangnya budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Globalisasi berpengaruh pada perubahan di masyarakat dan lingkungan hidupnya bersamaan dengan laju perkembangan dunia, sehingga terjadi pula dinamika masyarakat. Terjadi perubahan terhadap nilai-nilai budaya yang sudah ada. Sehingga terjadilah perubahan sistem nilai budaya yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia di dalam masyarakat. Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya. Dampak globalisasi dan kemajuan dibidang teknologi komunikasi yang masuk secara tidak disadari membawa dampak terhadap tingginya kontak budaya antar suku maupun dengan kebudayaan dari luar. Khususnya dengan kontak budaya dengan kebudayaan asing bukan hanya intensitasnya menjadi besar, tetapi juga penyebarannya berlangsung cepat dan luas

Pembahasan

  1. Budaya Lokal di Era Globalisasi

Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini terbilang sangat minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang dinilai lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Bukan berarti kita tidak boleh menerima budaya asing, namun banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia. Yang dimana mayoritas masyarakat Indonesia adalah penganut agama Islam yang menjunjung tinggi cara berpakaian yang menutup aurat. Bukti terjadinya perubahan budaya lokal akibat globalisasi dapat dilihat dari gaya berpakaian, gaya bahasa, dan perkembangan teknologi yang pesat. Salah satu dampaknya adalah bahasa daerah dan bahasa nasional yang sudah tersingkirkan oleh bahasa asing. Masyarakat terutama anak muda lebih senang menggunakan bahasa Inggris karena dipandang lebih modern. 

Menurut masyarakat, globalisasi telah mendorong kecepatan, efisiensi, efektivitas yang tertarik pada kepraktisan dalam segala hal. Padahal budaya lokal juga dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Globalisasi seharusnya disikapi dengan bijaksana sebagai hasil positif dari modernisasi yang mendorong masyarakat pada kemajuan. Namun masyarakat budaya lokal juga tidak boleh lalai dan karena era keterbukaan dan kebebasan dapat berdampak negatif yang akan merusak budaya bangsa. Menolak globalisasi juga bukanlah suatu pilihan yang tepat, karena dapat menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Diperlukannya strategi yang dapat meningkatkan budaya lokal dalam menghadapi kemajuan globalisasi. Kurangnya pembelajaran terhadap budaya lokal juga termasuk penyebab dari luntur dan memudarnya budaya lokal bagi para generasi muda. 

  • Upaya mempertahankan Budaya Indonesia di Era Globalisasi 

Kebudayaan Indonesia memang diciptakan oleh masyarakat Indonesia dan dipakai oleh masyarakat itu sendiri serta akan tetap ada di dalam masyarakat. Namun, tanpa adanya usaha untuk melestarikan, serta mengenalkan budaya-budaya Indonesia, dapat menyebabkan budaya tersebut hilang secara perlahan. Apa lagi kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia banyak macamnya. Saat ini Indonesia lebih gencar mempromosikan budaya Indonesia dalam kancah Internasional, buktinya masyarakat luar lebih mengenal budaya Indonesia dibandingkan masyarakat Indonesia. Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya Indonesia, batik tersebut belakangan ini termasuk salah satu budaya yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul tren ini dikarenakan batik telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari Jumat tanggal 02 Oktober 2009 sebagai warisan budaya Indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional. Pelestarian budaya adalah upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Menjaga dan melestarikan budaya Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebagai masyarakat lokal khususnya generasi muda terdapat upaya yang dilakukan untuk melestarikan dan menjaga budaya lokal (Sendjaja, 1994: 286) yaitu :

  1. Culture Experience, yaitu pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke dalam sebuah pengalaman atau kegiatan kultural. Contohnya tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-festival. Tak hanya tarian, teater, musik, juga dapat menjadi salah satu cara untuk melestarikan budaya. Dengan demikian kebudayaan lokal juga dapat terjaga.
    1. Culture Knowledge, yaitu pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. 

Selain dilestarikan dalam dua bentuk diatas, kebudayaan lokal juga dapat dilestarikan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan mengenal budaya sendiri kita dapat mengantisipasi tindak pembajakan kebudayaan oleh negara-negara lain. Persoalan yang terjadi dalam masyarakat adalah terkadang kita sering kali tidak merasa bangga dengan produk atau kebudayaan negeri sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya luar yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin lama budaya lokal semakin terkikis, oleh sebab masyarakat khususnya generasi muda yang kurang memiliki kesadaran untuk melestarikannya. Akibatnya kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan terkenal, dengan budaya yang mereka ambil secara diam-diam. Dengan kemajuan teknologi ini juga menyebabkan masyarakat dan generasi muda sekarang dengan mudah melihat, mengakses, dan menerima budaya-budaya dari luar. Yang semakin membuat kurangnya pengetahuan terhadap budaya lokal. Disininlah peran pemerintah menjadi dalam melestarikan budaya bangsa juga sangatlah penting. Bagaimanapun juga pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam upaya melestarikan kebudayaan lokal di tanah air. 

Selain  itu  peran  pemerintah  sebagai pengambil ide dan insiatif dari pengambil keputusan dalam melestarikan  keragaman sosial budaya  yang dimiliki  oleh suatu  bangsa. Agar dunia luar tahu bagaimana  keanekaragaman yang dimiliki  oleh  Indonesia,  maka  pemerintah  daerah  yang  berperan sebagai jembatan promosi di dunia International serta memberikan dukungan penuh dalam menfasilitasi sarana dan prasarana, menyediakan dana untuk kegiatan yang berhubungan dengan kebudayaan dan memberikan ruang  kepada anak bangsa untuk selalu berkarya.. Salah satu kebijakan pemerintah yang pantas didukung adalah penampilan kebudayaan-kebudayaan daerah disetiap event-event akbar nasional, misalnya tari-tarian, lagu daerah dan pertunjukkan sarung ikat dan sebagainya. Lebih baiknya lagi pada saat Presiden Joko Widodo mewajibkan semua jajarannya agar setiap event penting nasional seperti pada HUT RI tanggal 17 Agsutus setiap tahun mengenakan pakaian tradisional masing-masing berdasarkan daerah asalnya. Hal in perlu diapresiasi karena merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Indonesia. Semua itu dilakukan sebagai upaya pengenalan kebudayaan lokal kepada generasi muda, bahwa budaya yang ditampilkan itu adalah warisan dari leluhurnya, bukan berasal dari negara tetangga, demikian juga upaya-upaya melalui jalur formal pendidikan (Ranjabar : 2006: 34). 

Selain itu, masih ada cara lain dalam melestarikan budaya lokal (Yunus: 2014: 123) yaitu: 

  1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal. 
    1. Mendorong masyarakat untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan dan pelestariannya. 
    1. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan dan solidaritas yang tinggi. 
    1. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan agar masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.

Pendidikan juga menjadi sarana yang sangat penting untuk melestarikan budaya lokal. Dengan mengenalkan kebudayaan lokal sejak dini kepada generasi penerus bangsa, juga termasuk salah satu upaya dalam melestarikan budaya bangsa. Pendidikan adalah salah satu tempat terbentuknya karakter penerus bangsa yang nantinya akan memimpin negara tercinta ini. Selain itu, pendidikan juga merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan yang apabila kebudayaan tersebut hidup di dalam pendidikan maka juga akan menghasilkan pelajar-pelajar atau generasi-generasi yang paham akan budaya. Tampak disini bahwa peranan pendidikan dalam pengembangan kelestarian kebudayaan juga sangat berpengaruh. Negara kita Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam, yang dimana setiap kebudayaan itu memiliki ciri khas masing-masing. Disebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat kaya dan beragam, sebagai generasi penerus kita wajib menjaga dan melestarikannya, karena eksistensi dan ketahanan kebudayaan bangsa berada pada generasi mudanya. Jangan sampai kita terlalu menerima budaya asing membuat kita melupakan kebudayaan yang kita punya sendiri. Karena budaya asing banyak yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan bahkan banyak budaya asing yang memiliki dampak negatif daripada dampak positif bagi budaya bangsa kita. Melestarikan budaya bangsa juga termasuk salah satu cara kita mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa kita dengan memiliki kepedulian dan kesadaran untuk menjaga, mempelajari, serta melestarikan budaya lokal.

Kesimpulan

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya. Globalisasi menyebabkan budaya asing terus masuk dengan tidak terbatas ke Indonesia yang dapat melunturkan budaya lokal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, untuk itu perlunya upaya-upaya penting terus dilakukan dalam menanggulangi permasalahan tersebut sehingga budaya Indonesia dapat tetap terjaga dalam keasliannya walaupun diterpa arus globalisasi. Untuk itu diperlukan upaya-upaya penting dan upaya-upaya tersebut terus dilakukan dalam menanggulangi permasalahan tersebut sehingga budaya Indonesia dapat tetap lestari dalam keasliannya dan tetap sesuai identitas walaupun diterpa arus globalisasi. Berbagai cara dapat dilakukan dalam melestarikan budaya, namun yang paling penting yang harus dimiliki adalah menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut, sehingga dengan rasa memiliki serta mencintai budaya sendiri, orang akan termotivasi untuk mempelajarinya sehingga budaya akan tetap ada karena pewaris kebudayaannya akan tetap terus ada.

Saran

Demi mencapai Persatuan dan Kesatuan di Indonesia, keberagaman antar budaya harus dijaga dan dipelihara. Peran masyarakat dan generasi muda saat ini adalah peran penting untuk melestarikan budaya bangsa. Tidak kalah penting juga, dibutuhkan dukungan pemerintah dalam upaya menjaga, melestarikan, dan mengenalkan budaya Indonesia, tidak hanya di luar negeri saja, namun juga di dalam negeri.

Daftar Pustaka

Anggraini, Ariella Prity, and Fatma Ulfatun Najicha. “Pengembangan Wawasan

Nusantara Sebagai Muatan Pendidikan Kewarganegaraan Generasi Muda Melalui Pemanfaatan Internet.” Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) 14.1 (2022): 174-180.

Khumairoh, Aida Zakiya. “STRATEGI MEMPERTAHANKAN BUDAYA LOKAL DI ERA GLOBALISASI.”

Mahdayeni, Mahdayeni, Muhammad Roihan Alhaddad, and Ahmad Syukri Saleh.

“Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber

Penghidupan).” Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 7.2 (2019): 154165.

Nahak, Hildgardis MI. “Upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi.” Jurnal Sosiologi Nusantara 5.1 (2019): 65-76.

Raya, HMI Cabang Gowa. “Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi.”

Rayhaniah, Sri Ayu. “Peran Kebudayaan Dalam Kehidupan Manusia, Serta Pengaruh Kebudayaan Terhadap Komunikasi.” (2022).

Sahid, Ahmad. “Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dalam Melestarikan Budaya Bangsa di Era Globalisasi.” (2022).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *