Penulis
Bilal Boubellouta dan Sigrid Kusch-Brandt
Jurnal
Waste Management
Reviewer
Onen Grace Neno
Latar Belakang
Latar belakang jurnal ini adalah untuk mengkaji hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan limbah elektronik (e-waste) di negara-negara Uni Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami apakah terdapat pola hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan peningkatan atau penurunan pengelolaan e-waste yang tidak terkelola dengan baik. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor ekonomi lainnya yang berkontribusi terhadap pengelolaan e-waste yang tidak terkelola dengan baik. Latar belakang ini didasarkan pada kebutuhan untuk memahami dampak pertumbuhan ekonomi terhadap lingkungan dan pentingnya pengelolaan e-waste yang efektif dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tujuan
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengkaji hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan limbah elektronik (e-waste) di negara-negara Uni Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami apakah terdapat pola hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan peningkatan atau penurunan pengelolaan e-waste yang tidak terkelola dengan baik. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor ekonomi lainnya yang berkontribusi terhadap pengelolaan e-waste yang tidak terkelola dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang berharga bagi para pembuat kebijakan dan berkontribusi pada pemahaman tentang hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan e-waste.
Metode
Metode ekonometrik utama yang digunakan dalam jurnal ini adalah estimator FMOLS (Fully Modified Ordinary Least Squares) dan DOLS (Dynamic Ordinary Least Squares). Kedua estimator ini umumnya digunakan dalam analisis data panel untuk menyelidiki hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan limbah elektronik yang (tidak) baik. Estimator FMOLS merupakan pendekatan nonparametrik yang mempertimbangkan adanya kemungkinan endogenitas dan korelasi serial, yang sering kali gagal dihilangkan oleh OLS (Ordinary Least Squares). Metode FMOLS panel digunakan untuk mengestimasi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan limbah elektronik yang tidak dikelola dengan baik. Di sisi lain, estimator DOLS didasarkan pada karya Saikkonen (1991) dan Stock dan Watson (1993) dan juga umum diterapkan dalam analisis data panel. Estimator ini digunakan untuk memperkirakan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan limbah elektronik yang tidak dikelola dengan baik. Selain estimator FMOLS dan DOLS, studi ini juga menggunakan metode pooled OLS dan metode kuadrat terkecil yang kuat (estimasi-MM) untuk memeriksa kekokohan hasil utama. Secara keseluruhan, metode ekonometrik ini digunakan untuk menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan salah urus limbah elektronik di negara-negara Uni Eropa.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan salah urus limbah elektronik di negara-negara Uni Eropa. Analisis yang menggunakan limbah elektronik yang tidak terkumpul sebagai variabel dependen menunjukkan korelasi positif yang kuat antara limbah elektronik yang tidak terkumpul dan limbah elektronik yang tidak didaur ulang / tidak digunakan kembali. Koefisien PDB per kapita, perkembangan keuangan, dan kepadatan penduduk bernilai positif dan signifikan secara statistik, menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, perkembangan keuangan, dan kepadatan penduduk dikaitkan dengan peningkatan pengelolaan limbah elektronik yang salah. Hasil penelitian ini juga mendukung hipotesis Environmental Kuznets Curve (EKC), yang menunjukkan hubungan berbentuk kurva U terbalik antara pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan. Koefisien PDB per kapita dan kuadratnya masing-masing bernilai positif dan negatif, yang menunjukkan bahwa ketika PDB per kapita meningkat, pengelolaan limbah elektronik yang salah pada awalnya meningkat tetapi kemudian menurun setelah mencapai titik balik. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada awalnya menyebabkan peningkatan timbulan limbah elektronik, tetapi di luar tingkat perkembangan ekonomi tertentu, terjadi penurunan salah urus limbah elektronik. Pemeriksaan ketahanan menggunakan metode estimasi OLS dan MM yang digabungkan mengkonfirmasi hasil utama, dengan koefisien dan signifikansi statistik yang serupa. Hal ini semakin memperkuat bukti keberadaan EKC antara pertumbuhan ekonomi dan salah urus limbah elektronik di negara-negara Uni Eropa. Uji kausalitas Granger menunjukkan hubungan kausalitas searah yang berjalan dari pertumbuhan ekonomi, perkembangan keuangan, dan kepadatan penduduk ke salah urus limbah elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi mendorong konsumsi perangkat elektronik dan terjadinya limbah elektronik yang tidak dikelola dengan baik, dan bukan sebaliknya. Oleh karena itu, pengelolaan limbah elektronik yang efektif di negara negara Uni Eropa diperkirakan tidak akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya mengatasi kesalahan pengelolaan limbah elektronik dalam konteks pertumbuhan ekonomi. Studi ini memberikan wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan dalam memahami hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan limbah elektronik serta menekankan perlunya kebijakan dan strategi yang efektif untuk mengurangi dampak negatif limbah elektronik terhadap
Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal ini adalah adanya hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan limbah elektronik (e-waste) yang tidak terkelola dengan baik di negara-negara Uni Eropa. Studi ini menemukan bahwa terdapat pola hubungan yang mengikuti Environmental Kuznets Curve (EKC), di mana mismanaged e-waste awalnya meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, namun kemudian mulai menurun setelah mencapai tingkat pendapatan tertentu. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor-faktor ekonomi seperti perkembangan keuangan dan kepadatan penduduk memiliki dampak positif terhadap pengelolaan e-waste yang tidak terkelola dengan baik. Studi ini juga menyoroti pentingnya kebijakan pengelolaan e-waste yang efektif dan sistem pengumpulan yang baik. Meskipun pertumbuhan ekonomi berperan dalam meningkatkan generasi e-waste, penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tidak harus bertentangan dengan pengelolaan e-waste yang baik. Dalam hal ini, pemerintah perlu meningkatkan upaya dalam menerapkan kebijakan pengelolaan e-waste yang efektif dan mendukung praktik pengumpulan dan daur ulang/reuse e-waste yang baik. Kesimpulan lainnya adalah perlunya peningkatan tingkat penggunaan kembali bahan dalam negara-negara Uni Eropa, karena praktik penggunaan kembali dapat secara signifikan mengurangi dampak lingkungan. Studi ini juga menekankan pentingnya memperkuat infrastruktur dan legislasi pengelolaan e-waste yang efektif untuk mencapai target pengumpulan e-waste yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Secara keseluruhan, jurnal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan e-waste yang tidak terkelola dengan baik. Hasil penelitian ini memberikan informasi yang berharga bagi para pembuat kebijakan.