Penulis
Supriyadi & Ida Zulaeha
Jurnal
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Reviewer
Nazla Aisyah Putri Zalman
Latar Belakang
Kajian tentang ekonomi politik media masih relatif baru dilakukan orang. Istilah ekonomi politik media merupakan istilah umum yang digunakan secara luas untuk mengombinasikan kerangka teoretik komunikasi dengan kerangka teoretik politik dan ekonomi. Keterikatannya pada dimensi ekonomi dan politik menjadikan media menjadi rentan terhadap pengaruh keduanya. Sementara itu, ideologi menjadi penting dalam wilayah politik untuk melanggengkan kekuasaan. Keterkaitannya dengan media, ideologi disebarluaskan kepada khalayak melalui media atas intervensi penguasa politik. Sebagai sebuah entitas yang dikonstruksi, media merepresentasikan kepentingan ekonomi sekaligus politik tertentu. Dalam kaitan itu, dalam tulisan ini dibahas perspektif ekonomi politik dan ideologi yang lazim digunakan dalam melihat media. Lebih jauh, tekanan utama dalam tulisan ini bukan pada aspek ekonomi, politik, dan ideologi, akan tetapi tekanan utamanya adalah peranan analisis wacana kritis (selanjutnya disingkat AWK) dalam meneropong munculnya ketimpangan yang terjadi antara pemilik modal perusahaan media dan politisi sebagai kelompok dominan untuk menyebarkan ideologi dengan para wartawan yang menjadi corong para pemilik modal dan para politisi dalam menyuarakan kepentingan ekonomi dan kepentingan politik atau kekuasaan mereka. Dalam hal ini, AWK berfungsi menjembatani adanya ketimpangan yang terjadi dan berusaha menciptakan emansipasi atau kesejajaran di antara keduanya.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap dimensi – dimensi ekonomi, politik, dan ideologi dalam media massa cetak, dengan fokus pada analisis wacana kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana media massa merepresentasikan kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi tertentu serta bagaimana bahasa memainkan peran penting dalam proses produksi dan distribusi informasi melalui media.
Metode
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam hal ini, peneliti berusaha mengungkap dimensi ekonomi, politik, dan ideologi pada media massa cetak Jawa Pos dalam perspektif analisis wacana kritis. Sumber data adalah artikel-artikel ekonomi, politik, dan ideologi pada Harian Jawa Pos tahun 2013. Data penelitian adalah segmen- segmen dari artikelartikel ekonomi, politik, dan ideologi pada Harian Jawa Pos tahun 2016. Sumber data tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan korpus bagi masalah dan tujuan penelitian. Instumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengambilan data adalah teknik dokumen dengan mengumpulkan data langsung pada sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif. Prosedur yang dilalui dari proses pengambilan data sampai dengan proses analisis data adalah (a) mengidentifikasi segmen-segmen dari artikelartikel ekonomi, politik, dan ideologi yang memiliki dimensi-dimensi ekonomi, politik, dan ideologi, (b) mengklasifikasi data berdasarkan dimensi-dimensi ekonomi, politik, dan ideologi, (c) memahami segmen- segmen dari artikel-artikel ekonomi, politik, dan ideologi yang memiliki dimensi-dimensi ekonomi, politik, dan ideologi, (c) memahami deskripsi makna yang terkandung pada data, dan (d) menandai satuan-satuan segmentasi yang dimiliki dimensi-dimensi ekonomi, politik, dan ideologi.
Hasil
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media massa cetak, dalam hal ini Jawa Pos, merepresentasikan kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi tertentu. Analisis wacana kritis (AWK) digunakan sebagai model penting untuk mengungkap keterkaitan antara realitas, ekonomi, politik, dan ideologi dalam media massa cetak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kombinasi keilmuan secara interdisipliner antara teori kritis, teori linguistik kritis, dan teori ekonomi politik dapat dimanfaatkan untuk menganalisis bagaimana kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi memainkan peranan dalam penerbitan media, termasuk media massa cetak Jawa Pos. Pembahasan penelitian ini menyoroti bagaimana media massa cetak, melalui teksnya, dapat merepresentasikan kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa media massa tidak hanya sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai alat untuk mempengaruhi opini publik dan merepresentasikan kepentingan pihak-pihak tertentu. Selain itu, pembahasan juga menekankan pentingnya analisis wacana kritis dalam mengungkap dimensi-dimensi ekonomi, politik, dan ideologi dalam media massa cetak. Dengan demikian, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana media massa cetak dapat menjadi alat untuk memperkuat atau mengkritisi kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi dalam masyarakat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik empat simpulan sebagai berikut. Pertama, ekonomi politik media dalam kajian media secara luas digunakan untuk mengkaji ekonomi, politik, dan ideologi dalam perspektif analisis wacana kritis (AWK). Kedua, sebagai sebuah konstruksi, media masa cetak dalam hal ini Jawa Pos sering merepresentasikan kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi tertentu, Ketiga, analisis wacana kritis (AWK) menjadi salah satu model penting untuk melakukan kegiatan analisis keterkaitan antara realitas, ekonomi, politik, dan ideologi secara berturutan. Keempat, kombinasi keilmuan secara interdisipliner antara teori kritis, teori linguistik kritis, dan teori ekonomi politik dapat dimanfaatkan untuk menganalisis bagaimana kepentingan ekonomi, politik, dan ideologi memainkan peranan dalam penerbitan media, termasuk media massa catak dalam hal ini media masa cetak Jawa Pos.