Penulis
Reysvana Rukmana Cakti, Doddy Setiawan, and Y. Anni Aryani
Jurnal
Accounting Analysis Jurnal
Reviewer
Zeal Latu Landang
Latar Belakang
Globalisasi mempengaruhi pertumbuhan bisnis dan kesadaran tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). CSR adalah komitmen untuk bertindak secara etis dengan membangun nilai sosial, dan semakin penting dalam bisnis, terutama dalam sektor perbankan. Penelitian tentang hubungan antara keragaman dalam dewan direksi dan pengungkapan CSR terus berkembang, terutama di wilayah ASEAN. Dalam penelitian ini, digunakan teori legitimasi dan teori pemangku kepentingan untuk menjelaskan hubungan antara keragaman dewan direksi dan pengungkapan CSR. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa keragaman gender, keragaman ukuran, dan keragaman pendidikan dalam dewan direksi memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR di bank-bank ASEAN.
Hasil dan Pembahasan
“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman gender di dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di bank-bank ASEAN. Jumlah anggota dewan direksi bukan satu-satunya ukuran pengawasan, karena keragaman pendidikan di dewan direksi juga berperan penting dalam mendorong pengungkapan CSR yang lebih baik. Usia bank memiliki pengaruh yang signifikan, menunjukkan bahwa lama bank beroperasi memengaruhi tingkat pengungkapan CSR. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara GDP dan pengungkapan CSR, menggambarkan pentingnya pengungkapan informasi dalam konteks pertumbuhan ekonomi cepat sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap investor dan masyarakat. Keseluruhan, temuan ini memberikan wawasan penting tentang faktor-faktor yang memengaruhi pengungkapan CSR di bank-bank ASEAN.”
Kesimpulan
“Hasil penelitian yang menyelidiki faktor-faktor potensial yang memengaruhi pengungkapan CSR (Corporate Social Responsibility) di bank-bank ASEAN, terutama berfokus pada keragaman dewan direksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman pendidikan di dewan direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di perbankan ASEAN, sementara keragaman gender dan ukuran dewan direksi tidak memiliki pengaruh signifikan. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti perlunya peningkatan aktivitas CSR terkait lingkungan, terutama dalam konteks globalisasi yang membuat industri perbankan lebih bergantung pada teknologi dan energi. Temuan penelitian ini memiliki implikasi bagi pengambil kebijakan, regulator, pemangku kepentingan, dan industri perbankan di wilayah ASEAN. Selain itu, penelitian ini menunjukkan perlunya reformasi lebih lanjut terkait pengungkapan CSR di sektor perbankan. Saran-saran yang diberikan dalam penelitian ini mengarah pada perlunya penelitian lebih lanjut dengan melibatkan variabel lain, memperluas populasi dan sampel, serta mempertimbangkan variabel moderasi atau intervensi dalam penelitian selanjutnya.”