Tinjauan Defisit Fiskal, Ekspor, Impor Dan Jumlah Umkm Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Penulis

Dias Kanserina 

Jurnal

Benefita 

Reviewer

Sherli

Latar Belakang

Pengaruh defisit fiskal, ekspor, impor, dan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 2010 hingga 2017, dilihat sebagai cara untuk meningkatkan pengeluaran pemerintah dan mendorong pertumbuhan, sementara UMKM berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja dan inovasi. Hubungan antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi menjadi kompleks, terkait dengan kualitas produk dan dampak impor. Dengan analisis data sekunder dan regresi data panel, artikel ini bertujuan memberikan wawasan tentang interaksi faktor-faktor tersebut dan dampaknya pada kebijakan ekonomi, serta diharapkan dapat membantu pengembangan strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dampak defisit fiskal, ekspor, impor, dan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode 2010 hingga 2017. Dengan menerapkan metode analisis regresi data panel, penelitian ini ingin memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai interaksi antara faktor-faktor tersebut dan dampaknya terhadap kebijakan ekonomi di Indonesia. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mendukung perumusan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Metode

Penelitian ini menggunakan data sekunder dari lembaga pemerintah seperti BPS, Bank Indonesia, dan Kementerian Keuangan untuk periode 2010 hingga 2017, dengan total sampel 272 yang mencakup 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan adalah panel data, yaitu gabungan data deret waktu dan lintas sektor. Metode analisis yang diterapkan adalah regresi data panel dengan pendekatan efek tetap, setelah melakukan uji asumsi klasik seperti normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi variabel independen—defisit fiskal, ekspor, impor, dan jumlah UMKM—terhadap variabel dependen, yaitu pertumbuhan ekonomi.  

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa defisit fiskal, impor, dan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan pertumbuhan diperkirakan meningkat masing-masing sebesar 0,20782 persen dan 0,25193 persen untuk kenaikan defisit dan impor sebesar 10 persen. Sebaliknya, ekspor menunjukkan hubungan negatif dan tidak signifikan, di mana kenaikan ekspor sebesar 10 persen justru dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,03219 persen akibat kualitas produk yang rendah dan ketergantungan pada komoditas. Dengan demikian, defisit fiskal, impor, dan jumlah UMKM berkontribusi positif, sementara ekspor tidak memberikan dampak signifikan.

Kesimpulan

Artikel ini menyimpulkan bahwa defisit fiskal, impor, dan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia antara tahun 2010 hingga 2017. Peningkatan pengeluaran pemerintah dan barang impor mendukung pertumbuhan ekonomi, sementara semakin banyaknya UMKM juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan inovasi. Sebaliknya, ekspor tidak memberikan dampak signifikan, kemungkinan karena kualitas produk yang rendah dan ketergantungan pada komoditas. Hasil penelitian ini menekankan perlunya kebijakan yang mendukung defisit fiskal dan pengembangan UMKM, serta evaluasi strategi ekspor untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *