Peran Kewirausahaan dalam Pembangunan Ekonomi

Penulis

Ahmad Fajri 

Jurnal

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 

Reviewer

Andini Neltiani

Latar Belakang

“Pertumbuhan pendapatan dan tingkat produktivitas cenderung  mempunyai efek positif. Kewirausahaan memiliki efek positif pada produk domestik bruto  (Urbano & Aparicio, 2016). Secara terpisah pengaruh kewirasuahaan pada Negara berkembang  dan maju berbeda. Negara berkembang memiliki lebih banyak populasi yang menjalankan  perusahaan kecil yang baru lahir daripada di negara maju, peningkatan marginal dalam tingkat  kewirausahaan di negara berkembang memiliki efek positif pada pertumbuhan. Sebaliknya, di  negara maju, tidak ada pertumbuhan karena di negara maju secara keseluruhan, kewirausahaan  sekarang mendekati tingkat optimal, sedangkan di negara berkembang yang terjadi  sebaliknya(Prieger et al., 2016). Ekosistem kewirausahaan juga merupakan sebagian faktor  pendorong perekonomian dan mempunyai hubungan dengan pertumbuhan ekonomi (J.,Bosma  et al., 2020). Stam mendefinisikan konsep ekosistem kewirausahaan sebagai ‘sekumpulan aktor  dan faktor yang saling bergantung yang dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga  memungkinkan kewirausahaan yang produktif’. Jika ‘kewirausahaan produktif’ dipahami  sebagai aktivitas kewirausahaan dalam ekosistem kewirausahaan berkualitas tinggi yang  memungkinkan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, ini berarti bahwa tingkat  dan jenis aktivitas kewirausahaan dan hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi harus  bervariasi secara sistematis di berbagai ekositem kewirausahaan yang berbeda. Dalam  ekosistem kewirausahaan berkualitas tinggi, kita harus mengamati kewirausahaan yang  semakin produktif, sedangkan pada ekosistem kewirausahaan berkualitas rendah, yang terjadi  sebaliknya(Stam, 2015).” 


Tujuan

Artikel ini mendiskusikan tentang peran kewirausahaan dalam pembangunan  ekonomi. Artikel ini mengulas bagaimana hubungan dan peran kewirausahaan dalam  pembangunan ekonomi disebuah negara, serta bagaimana kewirausahaan dapat berkontribusi  pada produk domistik bruto (PDB). Dan bagaimana hubungan kewirausahaan dengan  penciptaan lapangan kerja

Metode

Global Entrepreneurship Monitor (GEM) yang terutama didasarkan  pada survei dan wawancara, mendefinisikan seorang pengusaha sebagai orang membuat atau  menjalankan kurang dari tiga bulan atau (empat sampai 42 bulan). Ini mensurvei sampel acak orang berusia 18-64 untuk menghasilkan indeks “total aktivitas kewirausahaan” untuk setiap  negara. Indeks ini dibagi menjadi kewirausahaan “berbasis peluang” dan “berbasis kebutuhan”.  Wirausahawan telah memiliki banyak wajah dan memenuhi banyak peran. Kewirausahaan  berkaitan dengan aktivitas individu. Konsep pertumbuhan ekonomi relevan di tingkat  perusahaan, wilayah, industri, dan negara. Karenanya, menghubungkan kewirausahaan dengan  pertumbuhan ekonomi menyiratkan keterkaitan antara tingkat individu dan tingkat agregat.  Pada hakikatnya kewirausahaan merupakan karakteristik perilaku individu. Perlu dicatat  bahwa kewirausahaan bukanlah suatu pekerjaan dan bahwa wirausahawan bukanlah kelas  orang yang terdefinisi dengan baik. Bahkan pengusaha yang jelas dapat menunjukkan  kewirausahaan mereka hanya selama fase tertentu dalam karir mereka dan / atau mengacu pada  bagian tertentu dari aktivitas mereka. Wirausahawan individu maupun kelompok sebagai  inovator pendorong tersedia lapangan pekerja baru. Hubungan antara wirausaha dan lapangan  kerja selalu sejalan dengan pertumbuhan wirausaha, dengan Pertumbuhan wirausaha pada  tempat tertenu juga akan membuka lapangan kerja baru. wirausahawan dapat menjadi  penggerak inovasi atau meningkatkan persaingan dalam suatu industri, yang dapat mendorong  peningkatan produktivitas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan lapangan  kerja secara positif.  

 

Hasil

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan yang sangat kuat atau positif antara stres kerja terhadap kinerja karyawan yang ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar 0,880 dan koefisien determinasi 77,44%. Hal ini berarti stres kerja mempengaruhi kinerja sebesar 77,44% sisanya sebesar 22,56% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Setelah dilakukan uji signifikansi didapat hasil 10,643 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan.

Kesimpulan

Kewirausahaan merupakan faktor penting dalam pembangungan ekonomi.  Kewirausahaan secara signifikan berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan,  melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan PDB, pengentasan kemiskinan, dan  kesejahteraan seluruh masyarakat dalam jangka panjang. Pada saat yang sama, pertumbuhan  ekonomi memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan kewirausahaan.  Kewirausahaan individu maupun kelompok sebagai inovator pendorong tersedia lapangan  pekerja baru. Hubungan antara wirausaha dan lapangan kerja selalu sejalan dengan  pertumbuhan wirausaha, dengan Pertumbuhan wirausaha pada tempat tertenu juga akan  membuka lapangan kerja baru. wirausahawan dapat menjadi penggerak inovasi atau  meningkatkan persaingan dalam suatu industri, yang dapat mendorong peningkatan  produktivitas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan lapangan kerja secara  positif. Selain pengaruhnya kewirausahaan pada pemabangugan ekonomi, tentu  kewirausahaan perlu didukung dengan okosistem yang baik untuk menunjang kinerjanya.  Ekosistem kewirausahaan merupakan faktor mendukung pertumbuhan kewirausahaan yang  kemudian akan membentuk lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan  memberikan wawasan kebijakan penting tentang bagaimana membantu pengembangan kewirausahaan dan pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun tidak kalah  penting dari ekosistem kewirausahaan adalah kekuatan konsumen yang dapat mempengaruhi  ekosistem wirausaha.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *