Pemodelan Proses Bisnis (Studi Kasus PD. Simpati Sumedang)

Penulis

Sayidah Nurul Hidayah, Dian Nofita Sari

Jurnal

Jurnal Ilmu-ilmu Informatika dan Manajemen 

Reviewer

Wisnu Prasetyo

Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, organisasi di berbagai sektor dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya. Pemodelan proses bisnis menjadi salah satu metode yang penting untuk menganalisis dan merancang kembali proses-proses yang ada dalam sebuah organisasi. Melalui pemodelan ini, perusahaan dapat memahami alur kerja, mengidentifikasi titik-titik lemah, serta merumuskan solusi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan. PD. Simpati Sumedang, sebagai salah satu perusahaan daerah yang bergerak dalam penyediaan berbagai layanan publik, menghadapi tantangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta efisiensi operasional. Proses bisnis yang kurang terstruktur dan tidak terstandarisasi dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan dan mengurangi kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi PD. Simpati Sumedang untuk melakukan pemodelan proses bisnis yang komprehensif sebagai langkah awal untuk perbaikan berkelanjutan.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan proses bisnis pada PD. Simpati Sumedang, dengan fokus pada identifikasi proses bisnis inti dan pendukung serta pemodelan proses bisnis untuk proses pemenuhan order yang sedang berjalan.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode pemodelan proses bisnis dengan pendekatan Business Process Modeling Notation serta menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan interview sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk penelitian.

Hasil

Hasil penelitian mengidentifikasi proses bisnis inti pada PD. Simpati Sumedang, yang terdiri dari proses pemasaran, pemenuhan order, dan layanan pelanggan. Proses pemenuhan order diidentifikasi sebagai proses bisnis inti yang paling krusial. Pemodelan proses bisnis dilakukan dengan menggunakan Business Process Diagram (BPD) dan elemen BPMN. Langkah selanjutnya setelah pemodelan adalah melakukan analisis lebih lanjut untuk menentukan area perbaikan yang tepat dalam proses bisnis perusahaan

Kesimpulan

Pemodelan proses bisnis di PD. Simpati Sumedang telah menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam mengenai alur kerja dan struktur organisasi sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Melalui analisis yang dilakukan, diidentifikasi beberapa proses kunci yang berkontribusi terhadap kinerja perusahaan, serta sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa terdapat beberapa titik lemah dalam proses yang dapat menghambat pencapaian tujuan strategis PD. Simpati, seperti kurangnya standarisasi, komunikasi yang tidak efisien antar departemen, dan kurangnya penggunaan teknologi informasi. Dengan demikian, perbaikan yang difokuskan pada optimalisasi proses-proses tersebut akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas layanan publik yang diberikan. Selain itu, pemodelan proses bisnis tidak hanya membantu dalam identifikasi masalah, tetapi juga memberikan dasar untuk perumusan strategi perbaikan yang lebih terarah. Rekomendasi yang dihasilkan dari studi ini, seperti penerapan sistem manajemen yang terintegrasi dan pelatihan karyawan, diharapkan dapat meningkatkan kolaborasi dan kinerja tim. Secara keseluruhan, pemodelan proses bisnis di PD. Simpati Sumedang telah memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan strategi jangka panjang yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan menerapkan rekomendasi yang telah diusulkan, diharapkan PD. Simpati dapat memperkuat posisinya dalam menyediakan layanan publik yang berkualitas dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di daerah Sumedang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *