Penulis
Mohammad Zeqi Yasin dan Dyah Wulan Sari
Jurnal
Economic Journal of Emerging Markets
Reviewer
Dilawati
Latar Belakang
Investasi asing langsung (FDI) telah lama diperdebatkan sebagai sumber utama transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang. Namun, manfaat FDI dapat bergantung pada faktor-faktor seperti intensitas teknologi dan modal manusia. Meskipun penting, hanya sedikit studi yang meneliti dampak FDI terhadap sektor dengan intensitas teknologi yang berbeda di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengisi kesenjangan tersebut dengan menganalisis bagaimana FDI memengaruhi produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor industri manufaktur Indonesia yang memiliki intensitas teknologi berbeda.
Tujuan
Studi ini bertujuan untuk menyelidiki apakah klasifikasi intensitas teknologi (Teknologi Tinggi, Teknologi Menengah-Tinggi, Teknologi Menengah-Rendah, dan Teknologi Rendah) memengaruhi peran FDI dalam meningkatkan efisiensi teknis dan total faktor produktivitas (TFP) di sektor manufaktur Indonesia.
Metode
Penulis menggunakan dataset pada tingkat perusahaan dari sektor manufaktur besar dan menengah di Indonesia, yang mencakup periode 2007 hingga 2015. Penulis menggunakan time-varying stochastic production frontier untuk mengevaluasi dampak FDI terhadap efisiensi teknis dan TFP, serta menganalisis interaksi antara FDI, intensitas teknologi, dan kapasitas absorptif (kemampuan menyerap teknologi).
Hasil
FDI dan intensitas teknologi secara signifikan memengaruhi produksi dan efisiensi perusahaan. Namun, kemajuan teknologi yang dihasilkan dari FDI lebih banyak dinikmati oleh sektor Teknologi Rendah dibandingkan dengan Teknologi Tinggi. Studi ini menemukan bahwa TFP mengalami pertumbuhan positif di semua sektor antara 2007 dan 2015, dengan sektor Teknologi Tinggi yang mendapatkan keuntungan terbesar. Penelitian menunjukkan bahwa sektor dengan kapasitas absorptif yang lebih tinggi (kemampuan untuk menyerap dan menerapkan teknologi baru) cenderung lebih mendapatkan manfaat dari FDI, sehingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Menariknya, sektor Teknologi Rendah menunjukkan peningkatan yang lebih besar dari kemajuan teknologi dibandingkan dengan sektor Teknologi Tinggi, yang kemungkinan disebabkan oleh kemudahan adopsi teknologi yang lebih sederhana.
Kesimpulan
FDI memiliki dampak positif terhadap produktivitas di sektor manufaktur Indonesia. Namun, dampaknya lebih terasa pada sektor Teknologi Rendah yang memiliki kemampuan teknis lebih rendah. Agar FDI dapat memberikan manfaat yang lebih luas di semua sektor, pemerintah Indonesia harus fokus meningkatkan modal manusia dan kemampuan teknologi, terutama di sektor Teknologi Tinggi.