Budaya Organisasi dan Pencegahan Fraud dalam Pengelolaan Keuangan Desa dengan Moralitas Individu sebagai Mediasi

Penulis

Sri Rustiyaningsih

Jurnal

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen

Reviewer

Blessita Putri Fitonia

Latar Belakang

Dalam konteks pemerintahan desa, budaya organisasi dan moralitas individu menjadi faktor kunci yang mempengaruhi integritas dan transparansi dalam pengelolaan dana. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa banyak perangkat desa yang memiliki pengalaman kerja yang relatif sedikit, meskipun berada pada usia yang cukup matang, yang dapat mempengaruhi pemahaman mereka tentang budaya dan praktik pengelolaan keuangan yang baik. Selain itu, terdapat tantangan yang dihadapi oleh perangkat desa, seperti minimnya pengetahuan tentang sistem keuangan desa dan ketidakcocokan nomenklatur kegiatan dengan peraturan yang ada. Hal ini menunjukkan perlunya pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi perangkat desa untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang baik.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara budaya organisasi, moralitas individu, dan pencegahan fraud, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan keuangan desa yang lebih efektif dan transparan

Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian kausal. Populasi penelitian terdiri dari 66 orang yang diambil dari 11 desa, dengan masing-masing desa memiliki 6 responden. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis jalur dengan bantuan program SPSS versi 24, serta pengujian tambahan menggunakan Sobel Test online untuk menguji peran mediasi moralitas individu dalam hubungan antara budaya organisasi dan pencegahan fraud.

Hasil

Penelitian ini menyoroti bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap moralitas individu dan pencegahan fraud dalam pengelolaan keuangan desa. Meskipun budaya organisasi yang baik umumnya meningkatkan moralitas, dalam konteks ini ditemukan bahwa peningkatan budaya organisasi justru dapat menurunkan moralitas individu perangkat desa. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pemahaman yang rendah terkait pengelolaan keuangan desa. Selain itu, moralitas individu ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud. Semakin tinggi moralitas individu perangkat desa, semakin efektif mereka dalam mencegah tindakan kecurangan. Namun, budaya organisasi dapat secara langsung mencegah fraud tanpa melalui moralitas individu sebagai mediator. Ditemukan pula bahwa 24% responden tidak terlibat dalam pelatihan pengelolaan keuangan desa, yang berpotensi menjadi faktor rendahnya pemahaman mengenai aturan dan praktik pengelolaan keuangan yang baik.

Kesimpulan

Meskipun budaya organisasi dan moralitas individu berperan penting dalam pencegahan fraud, moralitas individu tidak memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap pencegahan fraud. Untuk meningkatkan efektivitas pencegahan fraud, diperlukan penguatan budaya organisasi serta pelatihan dan sosialisasi terkait etika dan pengelolaan keuangan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *