Penulis
Indah Tiara Sari, Yosi Eka Putri, Nisha Selvia
Jurnal
Indonesian Research Journal on Education
Reviewer
Dwi Meysha Ayu Rafalia
Latar Belakang
Di Indonesia, konsumsi energi semakin meningkat, terutama energi tidak terbarukan seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Energi tidak terbarukan adalah sumber energi yang terbatas dan tidak dapat diperbarui dalam waktu singkat; penggunaannya yang berlebihan dapat mengakibatkan kelangkaan di masa depan. Energi terbarukan, di sisi lain, merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dengan cepat, seperti energi dari matahari, angin, dan air. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk berkontribusi pada kenaikan kebutuhan energi. Artikel ini menyelidiki bagaimana faktor-faktor seperti jumlah kendaraan, populasi, subsidi energi, dan keterbukaan perdagangan memengaruhi konsumsi energi tidak terbarukan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk
- Mengetahui pengaruh jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk, subsidi energi, dan keterbukaan perdagangan terhadap konsumsi energi tidak terbarukan di Indonesia.
- Mengetahui bagaimana faktor-faktor tersebut juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber resmi. Data yang dianalisis mencakup periode dari tahun 2005 hingga 2022. Penelitian ini menggunakan metode two stage least square (2SLS) untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang saling memengaruhi.
Hasil
- Jumlah Kendaraan Bermotor: Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun jumlah kendaraan bermotor terus meningkat, pengaruhnya terhadap konsumsi energi tidak terbarukan tidak signifikan. Ini mungkin disebabkan oleh peningkatan efisiensi kendaraan atau penggunaan kendaraan listrik.
- Jumlah Penduduk: Pertumbuhan jumlah penduduk memiliki pengaruh signifikan terhadap konsumsi energi tidak terbarukan. Semakin banyak penduduk, semakin tinggi kebutuhan energi untuk transportasi, industri, dan kebutuhan rumah tangga.
- Subsidi Energi: Subsidi energi yang diberikan pemerintah bertujuan untuk membuat energi lebih terjangkau. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pengaruhnya terhadap konsumsi energi tidak terbarukan tidak signifikan, artinya subsidi tersebut tidak banyak membantu mengurangi penggunaan nergi tidak terbarukan.
- Keterbukaan Perdagangan (Trade Openness): Keterbukaan perdagangan, yang memungkinkan impor dan ekspor barang dan jasa, juga tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi energi tidak terbarukan. Ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia terhubung dengan pasar internasional, hal ini tidak banyak memengaruhi pola konsumsi energi di dalam negeri.
- Pertumbuhan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi memiliki dampak signifikan terhadap konsumsi energi tidak terbarukan. Saat ekonomi tumbuh, permintaan energi meningkat untuk mendukung aktivitas industri dan transportasi.
- Pengaruh Konsumsi Energi Tidak Terbarukan terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Sebaliknya, konsumsi energi tidak terbarukan juga berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa energi tidak terbarukan masih menjadi sumber utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kesimpulan
Penelitian ini menemukan hubungan signifikan antara pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi tidak terbarukan di Indonesia. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, semakin besar kebutuhan energi, terutama di sektor industri dan transportasi. Namun, jumlah kendaraan bermotor dan subsidi energi tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi energi. Faktor efisiensi bahan bakar dan teknologi seperti kendaraan listrik mungkin mengurangi dampak jumlah kendaraan. Sebaliknya, jumlah penduduk memiliki pengaruh besar, karena bertambahnya populasi meningkatkan kebutuhan energi di berbagai sektor. Meskipun keterbukaan perdagangan tidak berdampak langsung, konsumsi energi tidak terbarukan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.