Penulis
Lily Elvina Dewi dan Didi Sundiman
Jurnal
Binus Business Review
Reviewer
Mery
Latar Belakang
Ekonomi berbagi (sharing economy) mengacu pada penggunaan teknologi untuk mengakses produk dan layanan yang jarang digunakan guna mendapatkan manfaatnya. Di Indonesia, konsep ini mulai dikenal pada 2015, meski belum luas diadopsi. Saat itu, hanya 42% responden yang pernah mendengar dan kurang dari 40% yang mencobanya. Namun, pada 2020, ekonomi berbagi, terutama melalui layanan seperti Gojek, menjadi bagian dari gaya hidup. Gojek sukses menciptakan lapangan kerja dan mendukung usaha kecil, beroperasi di 214 kota dengan 2 juta mitra pengemudi dan 190 juta unduhan aplikasi. Meskipun ekonomi berbagi menawarkan banyak manfaat, ketidakjelasan definisi menyebabkan inkonsistensi dalam penelitian. Berbagai peneliti mendefinisikannya berbeda, mulai dari konsumsi kolaboratif hingga aspek teknologi. Globalnya, ekonomi berbagi mulai menonjol pada 2011 dengan platform seperti Airbnb dan Uber, dan diperkirakan tumbuh menjadi industri senilai US$335 miliar pada 2025. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi masyarakat bahwa model bisnis sharing economy memiliki peran penting dalam keberlanjutan perusah
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana pengembangan model bisnis berbagi dapat mendukung keberlanjutan perusahaan. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, peneliti berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pemahaman masyarakat tentang pentingnya model bisnis ekonomi berbagi. Harapannya, penelitian ini dapat memberikan solusi bagi perusahaan dalam menciptakan model bisnis yang inovatif dan berkelanjutan melalui penerapan konsep ekonomi berbagi.
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena terkait model bisnis sharing economy dan keberlangsungan perusahaan, dengan data berupa 23.888 ulasan dari aplikasi Gojek di Google Play Store. Data ditambang menggunakan bahasa pemrograman Python, yang dipilih karena keterbacaannya dan kemampuannya mendukung berbagai paradigma pemrograman. Analisis data dilakukan dengan metode Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk mengidentifikasi topik laten dalam ulasan, dan Bigram untuk mengukur kemiripan semantik antar kata. Ulasan dipindahkan ke Excel untuk dianalisis lebih lanjut. Penelitian ini juga menggunakan metode triangulasi untuk memverifikasi keabsahan data, dengan memadukan beberapa teknik analisis untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.
Hasil
Penelitian ini menyoroti peran penting model bisnis sharing economy dalam keberlanjutan perusahaan, menggunakan Gojek sebagai studi kasus. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa model bisnis ini sangat relevan dalam menjaga keberlangsungan perusahaan, terutama karena Gojek bertindak sebagai perantara dalam interaksi sosial dan transaksi ekonomi antara pengguna dan penyedia layanan. Hasil dari pemodelan topik menggunakan Latent Dirichlet Allocation (LDA) menunjukkan bahwa sekitar 36,4% dari komentar pengguna di Google Playstore terkait dengan kepuasan terhadap layanan Gojek, seperti kualitas layanan, keamanan, kenyamanan, dan promo cashback. Kata-kata dominan yang muncul dari komentar pengguna termasuk “kecewa”, “bagus”, “layanan”, “pelanggan”, “sesuai”, “nyaman”, “aman”, dan “cashback”, yang menekankan pentingnya aspek-aspek tersebut dalam membangun loyalitas pelanggan.
Analisis bigram juga menunjukkan hubungan antara kata-kata seperti “kecewa pelayanan”, “promo cashback”, dan “aman nyaman”, yang memperkuat bahwa layanan yang baik dan penawaran promosi merupakan elemen kunci dalam kepuasan pelanggan. Selain itu, bagian ini juga membahas bagaimana promosi memainkan peran penting dalam menarik minat pelanggan, namun harga yang dianggap mahal oleh sebagian pengguna menimbulkan ketidakpuasan. Produk inovatif seperti PayLater juga memberikan dampak positif, dengan pengguna merasa terbantu oleh kemudahan dan kecepatan layanan ini. Secara keseluruhan, hasil dan pembahasan ini menunjukkan bahwa model bisnis sharing economy melalui inovasi, layanan yang baik, dan promosi yang tepat berkontribusi signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan.
Kesimpulan
Model bisnis sharing economy memiliki peran penting dalam keberlangsungan perusahaan, dengan elemen-elemen seperti jenis platform, praktik bersama, tempat interaksi, sistem peninjauan, dan aliran pendapatan yang mendukung keberlanjutan tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu manajerial, terutama di perusahaan teknologi seperti Gojek. Gojek disarankan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan terus melakukan inovasi untuk bertahan dalam jangka panjang. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan, karena hanya berfokus pada Gojek dan menggunakan metode kualitatif, sehingga hasilnya mungkin tidak sepenuhnya representatif. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek dan variabel yang diteliti serta menerapkan metode yang berbeda.