Nama Ketua
SYARIFAH FAKHIRATUNNISA ASSYAHAB
Nama Anggota
TEGAR RAMA PRIYATNA & AGIL JUDISTIRA
Abstract
Potensi laut Indonesia sangatlah berlimpah ditambah dengan keanekaragaman hayatinya yang potensial. Indonesia yang mengembang tugas sebagai negara maritim tentu harus menjaga kelestarian dan keberlanjutan laut. Namun, permasalahan sampah laut menjadi hal yang taka da habisnya untuk dibahas. Produksi sampah di laut semakin miris setiap tahunnya. Untuk itulah pemerintah perlu melakukan proyek konservasi laut secara berkelanjutan. Namun, permasalahan lain juga menjadi hambatan. Pemantauan dan evaluasi proyek konservasi laut masih sangat minim dilakukan. Sehingga, banyak kegagalan dari program konservasi yang dilakukan. Dalam menjawab tantangan tersebut, MES-Mation atau Monitoring and Evaluation of Sustainability in Marine Conservation hadir untuk menjawab permasalahan tersebut. MES-Mation merupakan website monitoring dan evaluasi kinerja pemerintah dalam melakukan proyek konservasi laut berkelanjutan. Hal ini bertujuan agar kegiatan konservasi bisa terlaksana sesuai dengan waktu dan sasaran yang ditentukan, selain itu juga dibantu dengan analisis PERT-EOQ dalam proses manajemen kegiatan skala nasional.
Pendahuluan
Latar Belakang
Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan, yang mana terdiri dari banyakknya pulau-pulau kecil. Indonesia memiliki pulau dengan jumlah 17.504 dengan luas lautan sebesar 5,9 juta km2 (Susanti, n.d.). Indonesia adalah negara yang mendapat label negara kepulauan, sehingga perlu adanya pengaturan tersendiri karena memiliki sifat dan corak tersendiri (Soemarmi et al., 2019). Presiden Indonesia juga berkomitmen bahwa Indonesia harus menjadi negara sebagai poros maritim dunia, tentu hal ini harus dimulai dengan cara memanfaatkan laut secara mandiri dan bertanggung jawab. Menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai prioritas pembangunan Indonesia, hal tersebut demi tercapainya salah satu pilar sebagai poros maritim dunia yaitu tercapainya kedaulatan pangan laut (Soemarmi et al., 2019). Kondisi geografis ini membuat Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Indonesia ditetapkan sebagai jantung keanekaragaman hayati dunia dikarenakan keberadaan terumbu karang di jantung terumbu karang dunia (Wahyudin et al., 2019). Potensi keanekaragaman perikanan laut di Indonesia juga sangat melimpah dengan 6,4 juta ton per tahun (Setiawan, 2022). Indonesia memang memiliki keanekaragaman yang tinggi, namun juga juga dinilai sebagai negara yang memiliki penurunan keanekaragaman yang tinggi juga (Setiawan, 2022). Ekosistem laut tentunya akan terganggu jika terjadi kerusakan terumbu karang ataupun pengurangan produksi perikanan. Penyebaran sampah yang masif dan masih cukup banyak menjadi permasalahan dari terancamnya ekosistem laut. Area persebaran sampah laut mencakup banyak daerah, mulai dari daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi hingga plosok daerah yang belum dicapai oleh manusia, sampah laut ini juga mencapai ke daerah pesisir, perairan dangkal dan dasar laut yang dalam (Sari et al., 2023). Sampah laut juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan biota laut dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia. Pengelolaan sampah yang baik perlu dilakukan, jika tidak dikelola dengan baik, maka proses perubahan sampah plastik menjadi partikel mikro dan nano dapat merusak ekosistem laut dan dapat memengaruhi produktivitas perikanan (Sari et al., 2023).
Permasalahan yang ada di laut ini perlu segera diatasi oleh pemerintah, dalam penanganannya pasti diperlukan persediaan yang akan dibeli dan akan memakan biaya. Pengendalian persediaan perlu dilakukan agar terciptanya manajemen yang baik (Mayasari, 2021a). Selain itu ketika pemerintah mengerjakan suatu proyek konservasi laut, jika ingin dikatakan berhasil maka semua ruang lingkup proyek dapat terpenuhi dengan kualitas yang baik, ketepatan antara realisasi jadwal, biaya yang dikeluarkan, serta batasan waktu yang telah ditentukan (Abdurrasyid et al., 2019). Selain itu, pemerintah juga perlu adanya transparansi kepada masyarakat terkait informasi yang akan dipublikasikan dengan mudah bagi masyarakat. Dalam konteks pengelolaan wilayah laut, prinsip transparansi dimaksudkan adanya keterbukaan kepada masyarakat terkait segala informasi tentang pengelolaan wilayah laut (Prihatiningtyas, 2019). Dengan adanya permasalahan yang sudah dijelaskan diatas maka, perlu adanya suatu tindakan yang perlu dilakukan pemerintah dalam penanganan konservasi wilayah perairan dengan melihat aspek manajerial dan aspek kesesuaian efektifitas proyek. Hal ini perlu diperhatikan agar pemerintah dapat menjalankan proyek dengan baik dan dapat mencapai ekonomi biru. Walaupun sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah namun diperlukan sesuatu yang inovatif dalam pengimplementasiannya. Masyarakat juga perlu adanya transparansi dari penanganan yang dilakukan pemerintah terkait hal ini. Maka dari itu kami mengusulkan inovasi MES-Mation yaitu website monitoring dan evaluasi konservasi laut berkelanjutan. Dalam website ini, akan menerapkan metode PERT dan EOQ sehingga pemerintah dapat melihat apakah proyek mereka dapat berjalan sesuai target dan menyediakan persediaan barang dengan efisien.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Metode penelitian merupakan serangkaian cara yang diimplementasikan dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyelidiki terhadap permasalahan secara teliti, sistematis, empiris, dan kritis untuk memperoleh fakta, hipotesis serta jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang dikaji (Jaya, 2020). Penelitian yang dilakukan menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif melalui pendekatan studi kasus mengenai kualitas maritim di Indonesia ditinjau pada tiap provinsi dengan tujuan untuk memberikan penjelasan deskriptif mengenai kualitas maritim di tiap provinsi melalui penyajian klasterisasi, dan menyajikan studi kasus pemecahan permasalahan secara optimal Pembangunan maritim dengan konservasi laut melalui implementasi metode program evaluation and review technique (PERT) – economic order quantity (EOQ).
Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan pendekatan secara sistematis dengan mengutamakan pengumpulan data yang menjadi representasi kondisi statuskuo, yang kemudia hasil pengolahan data dijelaskan secara deskriptif untuk menjelaskan kevalidan dan maksud dari hasil pengolahan data yang dilakukan (Ramdhan & others, 2021). Pendekatan studi kasus merupakan bagian dari penelitian untuk memberikan contoh kasus yang terjadi dengan tujuan untuk memberikan fokus yang mendalam dari penelitian yang dilakukan (Hidayat & Purwokerto, 2019). Penelitian yang dilakukan dengan menyajikan peta persebaran kualitas maritim di tiap provinsi dengan menggunakan metode klasterisasi,selanjutnya studi kasus disajikan dengan menggunakan metode PERT – EOQ.
Hasil
Strategi pemasaran digital dan penggunaan platform e-commerce seperti TikTok Shop sangat penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam konteks pandemi Covid-19, UMKM mengalami penurunan omzet dan kesulitan dalam melakukan promosi dan inovasi produk. Oleh karena itu, adopsi TikTok Shop sebagai sarana promosi dan penjualan dapat membantu UMKM untuk tetap eksis dan berkembang di era digital. Menggunakan TikTok Shop dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghadapi tantangan dan memperluas pasar bisnis mereka. TikTok Shop memberikan kemudahan bagi konsumen dengan menyediakan semua produk dalam satu aplikasi dan pengiriman gratis langsung ke rumah konsumen. Hal ini memungkinkan UMKM untuk mencapai lebih banyak konsumen dan meningkatkan pendapatan penjualan mereka. Namun, untuk dapat menjadi penjual di TikTok Shop, seseorang perlu mendaftar dan memverifikasi akun mereka. Promosi bisnis di TikTok Shop dapat dilakukan dengan menciptakan konten berkualitas, memanfaatkan fitur aplikasi, bergabung dengan influencer, dan menggunakan hashtag. Dalam hal ini, etika bisnis yang baik juga penting untuk menciptakan kejujuran, keadilan, transparansi, dan saling menghormati dalam proses bisnis.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari permasalahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa website MES-Mation mampu menjadi alternatif penyelesaian permasalahan dalam proses pemantauan dan evaluasi kinerja pemerintah dalam proyek konservasi laut berkelanjutan. Hal ini dikarenakan permasalahan utama keterlambatan dan kegagalan kinerja pemerintah dikarenakan tidak adanya proses pemantauan secara berkala dan berkelanjutan. Selain itu, masyarakat juga teredukasi dengan adanya inovasi ini dan meningkatkan kepedulian mereka terkait konservasi laut secara berkelanjutan.
Saran
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih diperlukannya analisis secara lanjut mengenai keberhasilan dan kesesuaian dengan permasalahan di lapangan. Referensi mengenai inovasi juga masih belum kompleks dan banyak dibahas, sehingga masih perlu observasi dan studi literatur yang lebih banyak lagi dalam mengoptimalkan inovasi yang sudah dirancang