PENYUSUN
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Pada suatu hari di hari Minggu yang cerah, ada seorang anak laki laki yang bernama “Bagas” yang ingin bermain layang layang karena cuaca yang mendukung untuk bermain, maka ia pun meminjam layang layang milik abangnya. Abangnya pun memperbolehkan bagas untuk bermain layang layang miliknya. Saking senangnya Bagas lupa dengan nasihat abangnya untuk mengganti tali layangan tersebut terlebih dahulu karena tali tersebut sudah tua dan tipis. Saat bermain layang layang, tali layang layang tersebut putus karena angin yang kuat.
Karena takut dimarahi abangnya, maka Bagas pun mengejar layang layang tersebut sampai ke sebuah taman yang bernama “Taman Suka Cita”. Layang layang itu pun jatuh tepat di depan seorang anak perempuan. Anak perempuan itu pun mengambil layang layang tersebut dan mengembalikannya kepada Bagas. Setelah mengambil layang layang tersebut Bagas berterima kasih dan langsung kembali kerumah, karena Bagas harus cepat cepat memperbaiki tali layang layang itu sebelum abangnya sadar bahwa tali layang layang itu putus. Setelah memperbaiki tali layang layang itu Bagas mengembalikan layangan yang itu kepada abangnya.
Keesokan harinya Bagas berangkat kesekolah dan ternyata di jalan dia bertemu dengan anak perempuan yang kemarin mengambil layangan miliknya itu. Rupanya setelah bertemu kembali dengannya, Bagas sampai lupa bahwa anak perempuan itu ternyata sangat cantik. Kemudian Bagas pun berkenalan dengan anak perempuan itu dan mereka pun berteman. Setelah sampai di sekolah Bagas terkejut bahwa mereka berdua ternyata satu sekolah.
Anak perempuan itu bernama Akira. Akira adalah anak orang kaya yang tidak sombong dan baik hati serta elegan sedangkan Bagas adalah anak dari keluarga yang berkecukupan, ceria dan suka menolong. Bel masuk telah berbunyi dan mereka berdua pun segera masuk kelas. Bagas sangat sedih bahwa ia tidak sekelas dengan Akira, tetapi ia tetap semangat belajar walaupun ia tidak sekelas dengan Akira.
Bel pulang telah berbunyi dan Bagas pun lari menuju pintu keluar gerbang sekolah untuk bisa bertemu dengan Akira lagi. Setelah menunggu cukup lama akhirnya Akira pun keluar dari kelasnya dan segera pulang. Penyebab Akira lama keluar dari kelasnya karena ada kelas tambahan yang harus ia ikuti. Tak disangkanya bahwa Akira akan bertemu lagi dengan Bagas.
Bagas yang sudah menunggu dan tidak kenal lelah hanya untuk bertemu dengan Akira akhirnya bertemu juga. Kisah mereka berdua tidak hanya sampai disini saja. Setelah itu mereka mengobrol sepanjang hari berdua dijalan sambil mereka berjalan pulang menuju rumah mereka masing-masing. Setelah mengobrol seharian ternyata rumah Akira hanya beda 1 Kilometer dari rumah Bagas dan itu membuat Bagas tidak khawatir karena bisa bertemu Akira setiap hari.
Setelah beberapa bulan mereka berteman kini mereka menjadi sahabat sehati. Keesokan harinya Bagas mendengar isu bahwa Akira akan pindah sekolah dan pindah rumah jauh dari tempat tinggal sekarang ini yaitu di luar pulau. Karena Bagas tidak percaya akan isu yang beredar maka ia pun berlari menuju kerumah Akira dan bertanya langsung kepadanya. Setelah sampai dirumah Akira Bagas pun berkata “ Apakah benar bahwa kamu akan pindah rumah dan sekolah sahabatku? Katakan bahwa itu tidak benar.” Setelah diam begitu lama Akira pun mulai memberitahu keadaan yang sebenarnya, katanya “ya benar, Akira akan pindah karena ini keputusan dari orang tua ku.
Sebenarnya Akira juga tidak mau pindah karena Akira tidak akan bertemu dengan Bagas lagi.” Sambil meneteskan air mata perlahan yang keluar dari mata Akira.
Bagas yang tidak percaya dengan semua hal ini dan ia pun pergi meninggalkan Akira pergi kerumahnya sambil menangis dan selang beberapa minggu setelah kejadian itu, Bagas tidak pernah bertemu dengan Akira lagi sebab ia marah kepada Akira karena ia menyangka bahwa Akira tidak mau berteman dengan dia lagi maka dari itu ia pergi pindah dari rumah nya yang lama itu. Seminggu pun telah berlalu dan menjelang hari kepindahan Akira. Bagas yang berpikir bahwa dia belum memberikan salam perpisahan kepada sahabat perempuannya itu Akira. Tanpa berpikir panjang lagi Bagas pergi kerumah Akira untuk menyampaikan salam perpisahan kepada sahabatnya itu.
Awan mulai hitam, bunyi gemuruh dari langit pertanda akan turun hujan lebat dan turunlah hujan itu membasahi pedesaan itu. Hujan yang turun semakin deras tak mengurungkan niat Bagas untuk mengucapkan salam perpisahan kepada sahabatnya itu. Setelah sampai dirumah Akira, dia melihat sahabatnya itu sudah di dalam mobil bersama orang tuanya. Bagas pun berteriak dari kejauhan dan berkata “AKIRA!!!!!! Jika kita bertemu di suatu hari nanti BAGAS tidak akan melupakan mu dan BAGAS pasti akan mengenalimu.” Setelah berteriak dibawah rintik hujan yang sangat deras suaranya pun sampai kedalam mobil Akira. Setelah mendengar perkataan sahabatnya itu Akira hanya bisa menetaskan air mata dan tersenyum kearah Bagas sambil menjauh meninggalkan rumah lamanya itu.
Setelah melihat senyuman nya Akira, Bagas melambaikan tangan sambil membalas senyuman Akira. Setelah itu Bagas menyesal bahwa seminggu ia tidak bertemu sahabatnya itu karena Akira adalah salah satu teman sekaligus sahabat pertama perempuan yang ia miliki dalam
hidupnya. Kepergian Akira tidak membuat Bagas putus asa melainkan ia percaya bahwa suatu hari nanti ia pasti bisa bertemu dengan Akira sahabat perempuannya itu.