PENYUSUN
Defri Kurniawan
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Suatu hari ada seseorang bernama Reza. Reza seorang yang ceria , ia bisa dibilang adalah pembawah tawa pada tongkrongannya. Pada malam Minggu yang biasa ,Reza biasanya nongkrong bersama teman temannya. Seperti biasanya Reza selalu mengeluarkan lelucon leluconnya yang mengundang tawa . Jam sudah mengarah pukul 12 malam Reza dan temannya memutuskan pulang, mereka berkata akan berkumpul pad malam Minggu berikutnya, Reza mengiyakannya . Setelah sampai di rumah Reza langsung memutuskan untuk tidur , tetapi ketika ia pulang ia sudah di tunggu oleh ayahnya , ayahnya sangat marah kerena ia pulang larut malam , Reza memberikan beberapa alasan ke pada ayahnya , tetapi ayahnya tetap tidak peduli akan alasannya , seperti biasanya Reza akan membuka bajunya ketika ayah marah untuk di pukul, tubuh Reza penuh akan lebam hasil dari pukulan ayahnya karena ayahnya sering menggunakan Reza sebagai pelampiasan marah ayahnya. Di malam Minggu berikutnya Reza kembali nongkrong dengan teman temannya , sebenarnya Reza tidak ingin pergi nongkrong karena badannya sakit hasil di pukul ayahnya setiap hari, tetapi ia tetap pergi karena tidak enak dengan temannya Karena sudah berjanji. Saat nongkrong Reza tak seceria biasa , teman temannya bertanya kenapa Reza tak seceria biasa , Reza sebenarnya ingin mencurahkan hatinya kepada teman temannya, tetapi ia memutuskan berkata” gak apa apa ,lagi capek aja”, teman temannya mengiyakan perkataan Reza , seperti biasanya mereka pulang jam 12 malam, dan seperti biasanya ayam Reza susah menunggu Reza di rumah , Reza tau ia akan di pukul malam ini, Reza susah capek akan kesehariannya seperti ini di mana ia harus menahan perasaan yang ia pendam dan tetap harus ceriah . Ketika Reza masuk rumah ayahnya sudah menunggu ia di dalam , ayahnya langsung memarahi Reza tampah henti, ketika ayahnya menyuruh ia membuka bajunya ia berkata”tidak, tidak lagi”. Dari tangan bagian belakang keluar sebuah pisau , pisau itu Reza tikamkan kepada dada ayahnya, seketika ayahnya tak bergerak , terbaring bercucuran darah, Reza lalu langsung pergi ketempat tidurnya dan berbaring sambil berkata” malam ini akhirnya aku bisa terlalelap tenang”.