PENYUSUN
Tatia
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil sumber daya alam, salah satunya adalah hasil lautnya. Sebagai negara kepulauan, sumber kekayaan hasil laut Indonesia dikarenakan sebagian besar wilayah dari Indonesia merupakan kelautan. Dalam mencapai pertumbuhan perekonomian Indonesia,diperlukan berbagai macam aspek atau sektor yang memberikan sumbangsihnya di dalam mendukung perekonomian untuk bertumbuh. Salah satunya yaitu melalui sektor ekonomi UMKM, UMKM adalah suatu sektor di negara Indonesia dimana sektor ini merupakan suatu bentuk usaha kecil yang dijalankan masyarakat dan pendiriannya dilakukan berdasarkan inisiatif seseorang. Dalam usahanya, UMKM memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan berpotensial di suatu daerah. UMKM memegang peranan besar dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, hal tersebut dibuktikan berdasarkan data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Maret 2021, yaitu jumlah UMKM di tanah air telah mencapau 64,2 juta dengan kontribusi yang diberikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. UMKM yang ada di Indonesia sebagaian besar berada dalam bidang pangan dimana itu merupakan bagi masyarakat terutama di daerah pesisir pantai agar dapat memanfaatkan hasil kelautan untuk menumbuhkan perekonomiannya. Pemanfaatan hasil laut di Indonesia belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan baik, hal tersebut juga didasarkan pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2020 memperkirakan potensi ini bisa mencapai US$ 1338 miliar atau Rp19,6 triliun per tahun. Dengan potensi yang besar tersebut sebenarnya negara Indonesia dapat mengembangkan perekonomiannya melalui UMKM
Pembahasan
UMKM yang pada dasarnya memberikan sumbangan besar terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia ternyata juga memberikan permasalahan yang sangat mendasar, seperti UMKM masih lemah dalam kemampuan manajemen usahanya,kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terbatas, serta lemahnya akses UMKM ke lembaga keuangan khususnya perbankan (Adiningsih, 2001), hal tersebut membuat kurangnya kreativitas masyarakat yang menjalani UMKM dikarenakan kurangnya modal yang memadai untuk menjalankan usaha. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia harus kreatif memunculkan berbagai inovasi (Ditjen Aptika, 2020). Selain permasalahan modal, tingkat kreativitas yang ada di dalam masyarakat juga masih rendah, hal tersebut menjadi permasalahan dalam menjalani UMKM. Dengan adanya permasalahan kreativitas tersebut diperlukan adanya pendampingan UMKM, oleh berbagai pihak di dalam masyarakat agar UMKM dapat berkembang dan bersaing. Pendampingan pada UMKM diperlukan dalam masyarakat sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas bagi para pelaku UMKM terlebih dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat (Ardiana, 2010). Dari beberapa permasalahan seperti modal dan kreativitas tersebut tentunya beberapa elemen di dalam masyarakat harus mencari solusi yang tepat agar hal tersebut dapat ditanggulangi dan para pelaku
UMKM dapat bersaing. Terutama untuk pelaku UMKM yang memanfaatkan hasil kelautan, banyak persaingan yang terjadi diantara para pelaku usaha UMKM dan kebanyakan pula pelaku UMKM sulit bersaing dengan perusahaan besar yang juga menggunakan hasil laut dalam usahanya.
Berdasarkan permsalahan yang ada tersebut, penulis ingin memberikan kontribusi yang dapat membantu pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya terutama untuk masyarakat yang mayoritasnya merupakan pelaku UMKM yang usahanya dilakukan dengan memanfaatkan hasil kelautan seperti perikanan dan sebagainya. Kontribusi tersebut berupa ide yang inovatif dalam meningkatkan kreativitas masyarakat yaitu SEASULT. Ide ini merupakan sebuah gagasan untuk memberikan pendampingan dalam masyarakat pelaku UMKM dengan basis Quadruple Helix. Program SEASULT merupakan sebuah program untuk membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan kurangnya kreativitas dalam menjalankan UMKM terutama masyarakat pesisir yang memanfaatkan hasil kelautan (sektor marine) dalam perekonomian. Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik, memprediksi bahwa jumlah perilaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM ) pada tahun 2018 adalah sebesar 58,97 juta. Hal tersebut dapat terbilang sangat besar di negara Indonesia yang penduduknya berjumlah 265 juta jiwa. Dengan banyaknya jumlah tersebut memungkinkan pelaku UMKM terutama yang berfokus pada hasil laut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya. Saat ini pengembangan UMKM di Indonesia terutama untuk hasil laut sangat disayangkan karena kurangnya perhatian dari masyarakat ataupun komponen-komponen penting dalam masyarakat. Padahal jika hal tersebut mendapatkan perhatian lebih, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat dengan cepat terjadi. Dalam program SEASULT yang menggunakan model Quadruple Helix ini,tentunya dapat diyakini sangat ideal terutama dalam mengembangkan perekonomian yang memanfaatkan hasil laut.
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa dari tahun ke tahun hasil laut yang ada di Indonesia sangat besar dan melimpah sehinnga menimbulkan permasalahan masyarakat yang sulit dalam menemukan dan mengembangkan inovasi dan kreatifitas. Namun dengan program SEASULT ini masyarakat dapat melakukan kolaborasi antar komponen di dalam masyarakat untuk mengembangkan UMKM yang memanfaatkan hasil laut yang melimpah tersebut. SEASULT yang menggunakan pendekatan model Quadruple Helix ini, memiliki kelebihan dengan memadukan ide yang inovatif serta pendapat dari masing-masing komponen masyarakat ataupun stakeholder yang di implementasikan dalam program SEASULT. Dengan adanya pemodelan Quadruple Helix dalam SEASULT diharapkan dapat memberikan wadah dalam memberdayakan perekonomian yang memanfaatkan hasil laut. Dan hal tersebut juga perlahan memberikan sumbangsihnya terhadap perekonomian Indonesia serta dampak lainnya dengan mensejahterakan masyarakat terutama di wilayahpesisir yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan bergantung kepada hasil laut.
Program SEASULT yang menggunakan model Quadruple Helix ini memberikan masyarakat fasilitas untuk berhubungan dengan komponen dalam Quadruple Helix yaitu, akademisi, pemerintah, industri, dan masyarakat. Hal tersebut dapat kita definisikan atau kita jabarkansebagai berikut :
- Memberikan fasilkitas untuk kepuasan bersama dalam dunia bisnis antara universitas dan bisnis, serta memberikan kontribusi besar dalam mendukung pemerintah mengembangkan perekonomian negara
- Menumbuhkan usaha yang sesuai untuk mengembangkan wirausaha akademik, menggunakan pengetahuan, ilmu, inovasi dan prestasi dalam mengaplikasikannya kedalam usaha
- Melakukan kerjasama kepada lembaga pengetahuan, struktur ekonomi, lembaga pemerintahan dan masyarakat itu sendiri, baik untuk mendorong dan menerapkannya kedalam usaha
Program SEASULT ini mengembangkan model quadruple helix dikarenakan, model quadruple helix itu sendiri menekankan pada sifat yang dinamis dalam proses inovasinya. Dan dalam prosesnya masyarakat ditunjang untuk lebih dalam mengikutsertakan setiap komponen seperti akademisi
Implementasi program SEASULT ini dapat dilakukan di daerah yang memiliki potensi dalam menjalankan UMKM terutama daerah yang hasil lautnya berlimpah.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa program SEASULT ini merupakan program dimana masyarakat yang minim kreativitas dapat menjalankan usaha terutama UMKM yang memanfaatkan hasil laut (sektor marine). Hal tersebut didukung dengan melibatkan beberapa pihak yang mendukung proses usaha dengan model Quadruple Helix. Pendampingan berbasis Quadruple Helix disini adalah dengan melibatkan dan menghubungkan akademisi, bisnis, masyarakat dan pemerintah. Yang saling berhubungan dan saling menguntungkan satu sama lain dalam menentukan strategi pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan bertumbuh. Dan diharapkan membuat pelaku ekonomi dalam sektor kelautan terutama UMKM dapat meningkatkan perekonomiannya.
Daftar Pustaka
- Rujukan artikel web
Kementrian Keuangan Republik Indonesia, 2021. PIP Dukung
Penguatan Kontribusi UMKM terhadap Ekonomi Indonesia. Diakses pada
26 Oktober 2022 pukul 13:11 https://pip.kemenkeu.go.id/id/data–publikasi/berita–terbaru/123–pipdukung–penguatan–kontribusi–umkm–terhadap–ekonomiindonesia.html#:~:text=Berdasarkan%20data%20Kementerian%20Kopera si%20dan,senilai%20Rp%208.573%2C89%20triliun.
Universitas Padjadjaran, 2020. Indonesia Bisa Sejahtera dari Sektor Ekonomi Kelautan. Diakses pada 29 Oktober 2022 pukul 10:06 https://www.unpad.ac.id/2020/08/indonesia–bisa–sejahtera–dari–sektorekonomi–kelautan/
Lezki Riskinaswara, 2020. UMKM Indonesia Harus Kreatif Manfaatkan Peluang di Tengah Pandemi. Diakses pada 29 Oktober 2022 pukul 10:19
- Jurnal
Ajie Hanif Muzaqi, Fauziah Hanum, 2020. Model Quadruple Helix dalam Pemberdayaan Perekonomian Lokal Berbasis Desa Wisata di Desa Duren Sari Kabupaten Trenggalek
Shanti Kirana Anggraeni, M.Syamsul Ma’arif, Sukardi, Sapta Raharja, 2021. Strategi Penguatan Sistem Inovasi Unit Pengolahan Ikan di Provinsi Banten.
Sri Wahyu Lelly Hanna Setyanti. Peran Quadruple Helix Untuk
Meningkatkan Kreatifitas dan Kinerja Inovasi Industri Kreatif Indonesia.