Competitiveness and Flow of Indonesian Paper Trade in The Global Market

Penulis

Leo Rio Ependi Malau, Nur Arifatul Ulya, Edwin Martin, Raissa Anjani, Bambang Tejo Premono, dan Tri Yulni

Jurnal

Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan

Reviewer

Reski Apriliani

Latar Belakang

Kertas merupakan salah satu produk ekspor potensial dari sektor kehutanan yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Indonesia berpeluang meningkatkan pangsa ekspor kertas di dunia karena menurunnya dominasi NORSCAN (Amerika Utara dan Skandinavia). Momentum tersebut tidak hanya menjadi peluang bagi Indonesia, tetapi juga eksportir kertas lainnya di Asia dan Amerika Latin.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing dan determinan arus perdagangan kertas Indonesia dengan menggunakan data sekunder pada tahun 2001-2002 dengan 11 negara tujuan utama ekspor sebagai objek dengan menggunakan model Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), dan Gravity.

Metode

Penelitian ini menggunakan data sekunder dari tahun 2001-2020 dengan 11 negara tujuan ekspor utama sebagai unit cross-section. Kesebelas negara tersebut merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia dengan rata-rata volume ekspor terbesar pada periode tersebut. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD) dan model Gravity. Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur Daya saing komoditas suatu negara di pasar global adalah indeks RCA yang diperkenalkan oleh Balassa (1965). Indeks RCA adalah hal yang penting metrik untuk mengevaluasi daya saing suatu negara dalam mengekspor komoditas tertentu (Liu & Gao, 2022).

Hasil

Komoditas kertas Indonesia telah mengalami peningkatan luar biasa dalam hal kualitas dan kreativitas. didukung keunggulan bahan baku yang dipasok oleh Hutan Tanaman Industri (HTI), kertas Indonesia mampu bersaing di pasar global. Pemahaman terhadap daya saing ekspor kertas penting dilakukan agar upaya pengembangan ekspor kertas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Daya saing ekspor kertas Indonesia dianalisis menggunakan indeks RCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kertas Indonesia memiliki daya saing di 11 negara tujuan ekspor utama yang ditunjukkan dengan nilai RCA>1. Matkovski dkk. (2022) mengklasifikasikan nilai RCA menjadi 3 kategori yaitu RCA>3 menyatakan daya saing kuat, 3<RCAÿ2 menyatakan daya saing signifikan dan 2<RCAÿ1 menyatakan data daya saing memuaskan. Faktor penentu arus perdagangan kertas Indonesia di negara tujuan dianalisis menggunakan data panel regresi dengan tiga pendekatan yaitu Common Effect Model (CEM) atau Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kertas Indonesia memiliki daya saing di 11 negara tujuan ekspor yang ditunjukkan dengan nilai RCA>1. Kertas Indonesia memiliki daya saing yang kuat di 9 negara, sedangkan di Amerika memiliki daya saing yang signifikan dan di Singapura memiliki daya saing yang memuaskan. Selain itu, daya saing ekspor kertas Indonesia juga menunjukkan tren positif di 9 negara dan hanya mengalami penurunan di Malaysia dan Singapura. Hasil estimasi model gravitasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa besaran ekonomi yang diproyeksikan melalui PDB per kapita sesuai dengan teori dasar model gravitasi, sedangkan jarak ekonomi kurang tepat meskipun pengaruhnya tidak signifikan. Hasil model gravitasi menunjukkan bahwa arus perdagangan kertas Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya perekonomian negara tujuan ekspor.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *