Big Five Personality Traits dan Skeptisisme Profesional Auditor

Penulis

Putu Bernika Saraswati dan Made Yenni Latrini

Jurnal

E-Jurnal Akuntansi

Reviewer

Dewi Asih Pertiwi

Latar Belakang

Pelaku usaha menghadapi tekanan transparansi keuangan melalui audit akuntan publik, khususnya setelah kasus kegagalan audit seperti SNP Finance. Kualitas audit, dengan fokus pada identifikasi kesalahan material, sangat penting dan dijaga melalui implementasi Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) dan skeptisisme profesional. Penelitian ini meneliti dampak faktor kepribadian auditor, seperti openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism, terhadap tingkat skeptisisme profesional. Teori disonansi kognitif dan teori atribusi menjadi dasar penelitian, dengan hipotesis menunjukkan hubungan positif antara kepribadian tertentu dan skeptisisme profesional auditor.

Tujuan

Penelitian bertujuan membuktikan secara empiris pengaruh big five personality traits terhadap skeptisisme profesional auditor di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali. Penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali dengan penyebaran kuesioner. Sampel penelitian sebanyak 55 auditor, ditentukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis menggunakan teknik analisis linier berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa sifat openness to experience, conscientiousness, extraversion, dan agreeableness berpengaruh positif signifikan, sedangkan sifat neuroticism berpengaruh negatif signifikan terhadap skeptisisme profesional auditor.

Metode

Penelitian ini didesain dengan metode kuantitatif berbentuk asosiatif. Desain penelitian jenis ini meneliti pengaruh ataupun hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2018). Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan metode survei yakni kuesioner sebagai instrumen penelitian. Teknik kuesioner yaitu metode yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2018). Kuesioner yang digunakan menggunakan Skala Likert 5 poin yang ditujukan kepada auditor di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali dengan kuesioner berbentuk cetak

Hasil

Semakin tinggi tingkat openness to experience, conscientiousness, extraversion, dan agreeableness yang dimiliki auditor maka akan sangat berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor yang semakin baik pada saat penugasan audit. Sedangkan semakin tinggi tingkat neuroticism yang dimiliki auditor akan berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor yang semakin buruk pada saat penugasan audit.

Kesimpulan

Berdasarkan dengan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat openness to experience, conscientiousness, extraversion, dan agreeableness yang dimiliki auditor maka akan sangat berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor yang semakin baik pada saat penugasan audit. Sedangkan semakin tinggi tingkat neuroticism yang dimiliki auditor akan berpengaruh terhadap skeptisisme profesional auditor yang semakin buruk pada saat penugasan audit. Hal ini akan mengarah pada tingkat kredibilitas laporan audit yang dihasilkan oleh auditor. Adjusted R Square sebesar 63,7% menunjukkan bahwa terdapat 36,4% faktor lain yang mampu memengaruhi skeptisisme profesional auditor. Peneliti menyarankan untuk mempertimbangkan efek meneliti lebih dalam mengenai faktor lain yang sekiranya mampu memengaruhi tingkat skeptisisme profesional auditor misalnya insentif, beban kerja, tekanan anggaran waktu, dan risiko audit.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *