OPTIMALISASI PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID-19 MELALUI IMPLEMENTASI DIGITAL MARKETING DI ERA SOCIETY 5.0 PADA UMKM KERAJINAN TANGAN

PENYUSUN

Wan Mediasari Damayanti

UNIVERSITAS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Pendahuluan

Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Indonesia. COVID-19 atau yang dikenal juga dengan virus corona merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV2). Virus corona telah menyebar secara global di seluruh dunia termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) telah menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi, hal ini dilakukan WHO dengan tujuan memberikan peringatan pada setiap negara untuk meningkatkan kesiapan dalam mencegah maupun menangani wabah virus corona tersebut. Pandemi COVID-19 mulai terdeteksi di Indonesia pada awal tahun 2020. Pandemi COVID-19 memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen.  Pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi kurang stabil, akibat perubahan kebijakan oleh pemerintah yang disebabkan pandemi COVID-19. Perubahan kebijakan tersebut salah satunya seperti Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan untuk mengurangi rantai penyebaran COVID-19. Namun, Hal tersebut menyebabkan berkurangnya jumlah permintaan dan penawaran domestik sehingga kinerja perekonomian Indonesia menjadi semakin tertekan.

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2020
Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2020

 Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020, Konsumsi Indonesia belum terkendali dengan situasi saat ini, perekonomian mengalami penurunan konsumsi rumah tangga dari 5,04% menjadi -2,63% dan konsumsi oleh lembaga nirlaba yang melayani rumah tangga dari 10,62% menjadi -4,29%. Kedua konsumsi tersebut sangat berpengaruh dalam kontraksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2020. Penurunan konsumsi rumah tangga dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti meningkatnya jumlah pengangguran yang berdampak pada penurunan pendapatan, dan meningkatnya ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 menyebabkan rumah tangga yang pendapatannya belum terlalu terdampak krisis akibat pandemi ini mengalihkan konsumsinya ke tabungan pencegahan. 

Setelah mengalami pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil pada tahun 2020 akibat pandemi. COVID-19, munculah fase New Normal di Indonesia dan hadirnya program vaksinasi dari pemerintah untuk masyarakat, akhirnya pandemi covid-19 di Indonesia sudah mulai membaik. Pada tahun 2022, dapat dikatakan sebagai tahun pemulihan pasca pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan, masyarakat sudah dapat sepenuhnya kembali melakukan aktivitas seperti semula tanpa adanya

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ataupun Social

Distancing. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2020 hingga tahun 2022 telah mengalami kenaikan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 pada kuartal II diketahui berada pada angka 5,44%.   Keadaan pandemi covid-19 yang membuat kegiatan ekonomi masyarakat menjadi terbatas memunculkan tren digital marketing sebagai bentuk kemajuan teknologi dalam dunia bisnis. Perubahan perilaku manusia mengikuti perkembangan teknologi dan berfokus pada kebutuhan manusia saat ini lebih dikenal dengan Society 5.0. Di era Society 5.0, semua tatanan kebutuhan masyarakat akan berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Digiltal marketing merupakan salah satu skill yang sangat dibutuhkan dalam era Society 5.0. Digital marketing atau pemasaran digital merupakan suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah merek atau produk menggunakan media digital atau internet dengan tujuan untuk menarik konsumen atau calon konsumen secara cepat. Dalam kondisi pemulihan perekonomian akibat pandemi COVID-19, strategi digital marketing dapat menjadi strategi pilihan yang tepat untuk dilakukan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memulihkan perekonomian pasca pandemi COVID-19.

Pembahasan

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh penerapan kebijakan social distancing dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pelaku usaha yang belum siap menghadapi kebiajakan tersebut mengalami krisis pada kegiatan usaha mereka. Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak 72,6% UMKM yang terkena dampak dari pandemi COVID-19. Banyak UMKM yang menutup sementara usahanya karena mengalami penurunan laba penjualan, kesulitan modal dan mendapatkan bahan baku.

 Unit usaha yang masuk dalam kategori usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional (Hamid, 2010). Perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi berskala mikro, kecil dan menengah. Selain itu, UMKM juga berperan penting terhadap perluasan kesempatan kerja, sehingga membantu membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

 UMKM Kerajinan tangan merupakan UMKM yang memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Kerajinan tangan yaitu sebuah proses pembuatan sesuatu dengan tujuan menghasilkan sebuah objek atau benda (Haryono, 2012). Kerajinan tangan biasanya memiliki bentuk yang unik dan memiliki estetika tersendiri yang membuat konsumen tertarik untuk membelinya, meskipun dengan harga yang relatif tinggi. Produk hasil kerajinan tangan memiliki harga yang relatif tinggi karena dibuat langsung oleh tangan pengrajin yang tentunya memiliki proses yang tidak sebentar dan tidak setiap individu dapat melakukannya. 

Perkembangan keberadaan kerajinan tangan tentunya akan memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kerajinan itu sendiri dapat mengembangkan tidak hanya potensi ekonomi daerah, tetapi juga potensi pariwisata kota. Contohnya pada Provinsi Bali yang terkenal sebagai daerah pariwisata terdepan di Indonesia yang memiliki berbagai budaya dan kesenian. Pemerintah Bali juga mendukung penuh terhadap produk-produk UMKM kerajinan tangan. 

Salah satu pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 adalah UMKM kerajinan tangan di seluruh Indonesia. PSBB (Pembatasan Sosial Besar-Besaran) di beberapa daerah mempersulit pengadaan, produksi, dan distribusi bahan baku. Kebijakan lockdown di berbagai negara tujuan ekspor menyulitkan UMKM dalam melakukan kegiatan ekspor produk, menurunkan permintaan sehingga berujung pada penurunan pendapatan pada penjualan.  

 Seperti halnya pada Provinsi Bali, perekonomian Provinsi Bali menurun drastis saat munculnya pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan karena Bali mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber utama perekonomian mereka dan adanya kebijakan lockdown ataupun PSBB menghalangi kegiatan pariwisata di Bali.  Dalam keadaan ini, UMKM kerajinan tangan merupakan salah satu harapan untuk membangkitkan perkonomian Provinsi Bali. 

 Pada era society 5.0, para pelaku usaha dituntut untuk dapat melakukan transformasi digital. Kegiatan ekonomi yang menggunakan sistem online memudahkan konsumen dalam memenuhi segala kebutuhan hidup dimanapun dan kapanpun. Hal ini menuntut para pelaku usaha untuk bersaing dalam menentukan strategi terbaik dalam meraih keunggulan kompetitif. Sebagai salah satu industri unggulan Indonesia, UMKM perlu mengimplementasikan teknologi dalam mengubah strategi bisnisnya agar tidak tertinggal oleh pelaku usaha lainnya. 

 Digital marketing merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi. Digital marketing adalah strategi pemasaran yang biasanya digunakan untuk mempromosikan barang dan jasa kepada pelanggan dengan menggunakan berbagai saluran penjualan. Melalui media sosial, pembeli bisa mendapatkan informasi kapan saja, di mana saja. Dengan jumlah pengguna media sosial yang besar dan semakin meningkat dari hari ke hari, memberikan peluang bagi UMKM untuk mengembangkan pasar mereka dalam genggaman smartphone.

 Implementasi strategi digital marketing dapat memberikan informasi yang cepat, jelas dan tepat kepada para konsumen dan untuk memaksimalkan proses penerapanya perlu dilakukukan kontrol dan melakukan evaluasi. Hasilnya adalah penerapan strategi e-marketing dapat mempengaruhi terhadap target perusahaan (Gunawan and Wahyudi, 2019). Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa implementas strategi digital marketing dapat mempengaruhi target pada UMKM Kerajinan tangan. Hal ini dilihat dari pemasaran yang dilakukan oleh UMKM Kerajinan tangan di era society 5.0 ini. Banyak UMKM khususnya UMKM kerajinan tangan mulai melakukan strategi digital marketing, seperti melakukan penjualan melalui platform e-commerce seperti Instagram, Tokopedia, Shopee, Tiktok Shop, dan masih banyak lagi. Strategi ini dilakukan oleh pelaku usaha UMKM kerajinan tangan untuk menghadapi tantangan dalam optimalisasi pemulihan pereknomian mereka. UMKM kerajinan tangan harus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang untuk memasarkan produk-produknya.

 Kelebihan menggunakan strategi digital marketing dalam optimalisasi pemulihan ekonomi UMKM kerajinan tangan ialah para pelaku usaha dapat memasarkan produknya secara luas. Tidak menutup kemungkinan pula UMKM kerajinan tangan menjual produknya hingga ke luar negeri dengan menggunakan strategi digital marketing tersebut. Namun, untuk melakukan strategi digital marketing, para pelaku usaha tentunya harus siap khususnya dalam penguasaan teknologi oleh SDM yang dimiliki. 

 Strategi digital marketing merupakan salah satu harapan untuk memulihkan perekonomian UMKM kerajinan tangan di tengah masa pemulihan pandemi COVID-19 pula. Memiliki skill digital marketing dapat dikatakan sebuah keharusan pada zaman sekarang dan orang-orang dengan skill digital maketing merupakan orang-orang yang paling banyak dicari oleh para pelaku usaha. Karena skill tersebut sangat berguna bagi dunia bisnis khususnya UMKM di era society 5.0.

Penutup

Pada era society 5.0 sekaligus masa pemulihan pandemi covid-19 sekarang ini, memang tidak bisa dipungkiri jika penjualan melalui online lebih menguntungkan dibandingkan dengan penjualan yang dilakukan secara langsung. Digital marketing merupakan strategi pemasaran yang saat ini menjadi kunci sukses dari bisnis atau usaha online. Banyak platform e-commerce yang bermunculan untuk mendukung penjualan online tersebut. 

UMKM kerajinan tangan yang terkena dampak dari pandemi COVID-19 menggunakan strategi digital marketing sebagai alat untuk memulihkan perekonomian mereka. Hal ini dilakukan UMKM kerajinan tangan dengan tujuan agar dapat meluaskan pasar dengan maksimal. Untuk dapat melakukan strategi digital marketing dengan optimal, UMKM tentunya harus memiliki SDM yang siap dan pandai dalam mengikuti perkembangan teknologi. Jika dilihat dari sudut pandang khalayak umum, masih banyak pelaku UMKM yang belum mengerti menggunakan digital marketing karena masih kurangnya pengetahuan akan perkembangan teknolog. Untuk mendapatkan SDM yang produktivitas dan berkualitas perlu dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah dapat memberikan dukungan seperti meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia ataupun mengadakan pelatihan tenaga kerja. Dukungan dan pengembangan UMKM harus terus dilakukan, seiring dengan perkembangan teknologi dan dunia digital yang semakin pesat terutama di masa pandemi Covid- 19.

Daftar Pustaka

Anak Agung Gede Agung Parameswara, & I Gusti Ayu Athina Wulandari. (2019). PROBLEMATIKA UMKM BERBASIS BUDAYA LOKAL DI BALI (STUDI KASUS PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS BUDAYA LOKAL DI PESTA KESENIAN

BALI).

I Dewa Ayu Agung Tantri Pramawati, Kompiang Martina Dinata Putri, & I Putu Arya. (2020). Implementasi Digital Marketing Pada UMKM di Kabupaten Klungkung Dalam Meningkatkan Komoditas Profit. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha.

Mumtaha, H. A., & Khoiri, H. A. (2019). Analisis Dampak Perkembangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 Pada Perilaku Masyarakat Ekonomi (E-Commerce). PILAR TEKNOLOGI : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik.

Ni Luh Wayan Sayang Telagawathi, Ni Made Suci, & Komang Krisna Heryanda. (2022). STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL UMKM KERAJINAN TANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN GIANYAR, BALI . Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.

Rifai, Z., Faqih, H., & Meiliana, D. (2021). Metode SOSTAC Untuk Penyusunan Strategy Digital Marketing pada UMKM Dalam Menghadapi Pandemi dan Pasca Pandemi. Evolusi: Jurnal Sains dan Manajemen. Rosita, R. (2020). PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP UMKM DI INDONESI. Jurnal Lentera Bisnis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *