Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Sebagai Solusi dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha (Studi Kasus Pada UMKM Distrik Aimas Kabupaten Sorong)

Penulis

Fensca F. Lahallo dan Samuel Y. Warella

Jurnal

Jurnal Imiah Ekonomi dan Bisnis

Reviewer

Margareta Selpini Adelita

Latar Belakang

Peran UMKM sangat signifikan, terbukti dari kontribusinya terhadap PDB yang mencapai 61,41%, penyerapan tenaga kerja sebesar 96,7%, dan investasi di sektor ini yang mencapai 56,2% (Sumber: Kementerian KUKM (2017), BI (2017), dan Kemenkominfo (2018). Namun, banyak UMKM mengalami kendala permodalan, terutama karena mereka sering kali bergantung pada modal sendiri dan sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan akibat persyaratan yang kompleks. Oleh karena itu, bantuan pembiayaan menjadi solusi untuk mengatasi masalah modal tersebut. Terkait permasalahan ini, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sorong, bersama PLUT-KUMKM Mandiri, berupaya memberikan pendampingan dan informasi mengenai berbagai opsi pembiayaan yang tersedia oleh bank, koperasi, dan lembaga keuangan non bank lainnya.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan perkembangan UMKM sebelum dan sesudah mereka menerima pembiayaan, dengan fokus pada studi kasus di UMKM Distrik Aimas, Kabupaten Sorong.

Metode

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian komparatif untuk menilai perbandingan perkembangan UMKM sebelum dan sesudah menerima pembiayaan. Indikator yang diukur meliputi modal usaha, kapasitas produksi, omset, keuntungan, jumlah tenaga kerja, pelanggan, dan cabang usaha. Populasi penelitian terdiri dari 87 pelaku UMKM di Kabupaten Sorong. Sampel ditentukan melalui purposive sampling, dengan kriteria pelaku UMKM yang telah menerima pembiayaan dari berbagai sumber dan memiliki usaha yang berjalan minimal dua tahun. Analisis data dilakukan menggunakan Uji Wilcoxon untuk menguji normalitas data.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua indikator yang diteliti modal usaha, omzet penjualan, keuntungan, tenaga kerja, cabang usaha, kapasitas produksi/penjualan, dan jumlah pelanggan hanya indikator modal usaha dan jumlah pelanggan yang menunjukkan perbedaan signifikan sebelum dan setelah menerima pembiayaan, berdasarkan uji tanda Wilcoxon. Sementara itu, indikator lainnya, seperti omzet penjualan, keuntungan, tenaga kerja, cabang usaha, dan kapasitas produksi/penjualan, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa hanya modal usaha dan jumlah pelanggan yang mengalami perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pelaku UMKM menerima pembiayaan. Indikator lainnya, seperti omzet penjualan, keuntungan, tenaga kerja, cabang usaha, dan kapasitas produksi/penjualan, tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *